Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Makna Puasa Menurut Al-Ghazali: Sebuah Renungan di Bulan Ramadan

Tim EduSMart
07 Maret, 2025
Last Updated 2025-03-09T16:04:46Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates


*Oleh: Prof. Dr. H. Supriyanto, Lc., M.S.I.*
*Guru Besar UIN Saizu Purwokerto*

Bulan Ramadan bukan sekadar momen menahan lapar dan dahaga. Ia adalah sekolah ruhani yang mengajarkan kita makna ketakwaan yang lebih dalam. 

Dalam kitab Ihya 'Ulumuddin, ulama besar Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa puasa memiliki tingkatan-tingkatan yang mencerminkan kualitas spiritual seseorang dalam menjalankan ibadah ini.

Pemahaman ini penting agar kita tidak sekadar menjalankan puasa secara fisik, tetapi juga mampu menghayatinya secara lebih mendalam.

Tiga Tingkatan Puasa Menurut Al-Ghazali

Ulama bergelar Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali dalam Kitabnya Ihya 'Ulumuddin menjelaskan tiga tingkatan orang puasa di bulan Ramadan.

 : اعْلَمْ أَنَّ الصَّوْمَ ثَلَاثُ دَرَجَاتٍ صَوْمُ الْعُمُومِ وصوم الخصوص وصوم خصوص الخصوص وأما صَوْمُ الْعُمُومِ : فَهُوَ كَفُّ الْبَطْنِ وَالْفَرْجِ عَنْ قضاء الشهوة ، كما سبق تفصيله. وَأَمَّا صَوْمُ الْخُصُوصِ : فَهُوَ كَفُّ السَّمْعِ وَالْبَصَرِ وَاللِّسَانِ ، وَالْيَدِ وَالرِّجْلِ وَسَائِرِ الْجَوَارِحِ، عَنِ الْآثَامِ. وأما صوم خصوص الخصوص : فصوم القلب عن الهمم الدَّنِيَّةِ ، وَالْأَفْكَارِ الدُّنْيَوِيَّةِ ، وَكَفُّهُ عَمَّا سِوَى اللَّهِ عز وجل بالكلية“ 

Al-Ghazali membagi puasa menjadi tiga tingkatan. Pertama, puasa orang awam (shaum al-‘umum), yaitu puasa yang hanya sebatas menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri. Ini adalah bentuk paling dasar dari puasa yang umumnya dilakukan oleh kebanyakan orang.

Tingkatan kedua adalah puasa orang khusus (shaum al-khusus), yang tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menjaga seluruh anggota tubuh dari perbuatan dosa. 

Mata dijaga dari melihat hal-hal yang diharamkan, lisan dikendalikan dari ucapan sia-sia, serta hati dijauhkan dari sifat-sifat tercela seperti iri dan sombong. Puasa pada tingkatan ini lebih menekankan kesucian batin dan pengendalian diri secara menyeluruh.

Adapun tingkatan tertinggi, yaitu puasa khusus dari yang khusus (shaum khusus al-khusus), merupakan puasa yang tidak hanya menahan fisik dan menjaga perilaku, tetapi juga menjaga hati dari segala keinginan duniawi. 

Pada tingkatan ini, seseorang benar-benar mengarahkan seluruh pikiran dan jiwanya hanya kepada Allah. Puasa ini tidak lagi sekadar ibadah lahiriah, tetapi menjadi sebuah perjalanan spiritual yang mendekatkan seorang hamba dengan Tuhannya.

Rahasia Puasa yang Berkualitas

Dalam kitab Asrarus Shaum, Al-Ghazali juga mengungkapkan bahwa ada enam aspek penting yang harus dijaga agar puasa benar-benar menjadi ibadah yang diterima di sisi Allah. 

Pertama, menjaga pandangan dari hal-hal yang diharamkan karena mata adalah gerbang masuknya berbagai godaan. 

Kedua, menahan lisan dari ucapan sia-sia, fitnah, atau perdebatan yang tidak perlu. 

Ketiga, menahan telinga dari mendengar hal-hal yang tidak bermanfaat atau bahkan dilarang. 

Keempat, menjaga tangan dan kaki dari perbuatan yang sia-sia atau maksiat. 

Kelima, menghindari berlebihan dalam berbuka agar esensi puasa sebagai sarana menundukkan hawa nafsu tetap terjaga.

Dan yang terakhir, memiliki rasa takut sekaligus berharap kepada Allah agar ibadah yang dijalankan diterima-Nya dengan baik.

Refleksi untuk Kita Semua

Pesan dari Al-Ghazali ini mengingatkan kita bahwa puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi lebih dari itu, ia adalah latihan spiritual untuk mendidik jiwa.

Ramadan adalah waktu yang tepat bagi kita untuk merenungi bagaimana kita menjalankan puasa selama ini. Apakah kita masih berada di tingkatan pertama? Atau sudah berusaha naik ke tingkatan kedua dan ketiga?

Mari kita jadikan Ramadan tahun ini sebagai momentum untuk memperbaiki kualitas ibadah kita. Semoga kita semua mampu menjalankan puasa yang tidak hanya menahan fisik, tetapi juga menyucikan hati dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah.

Wallahu a’lam bisshawab.
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl
close
close