Jakarta 5 Maret 2025 - Pinhome, pionir platform end-to-end properti di Indonesia, kembali merilis
Pinhome Indonesia Residential Market Report 2024 & Outlook 2025. Laporan terbaru ini
memaparkan temuan kunci pasar properti, termasuk pencarian rumah, pertumbuhan inventori,
pengaruh kebijakan Pemerintah 2024, dan prediksi tren properti 2025 yang memberikan peluang
kepemilikan rumah bagi generasi muda.
Tahun lalu sektor properti bergerak dinamis cenderung positif. Beberapa yang menjadi catatan
penting adalah total inventori tumbuh +130%, terutama di wilayah dengan infrastruktur strategis.
Pencarian rumah tumbuh di semua segmen, dengan rumah sederhana memimpin pertumbuhan
149%. Suku bunga BI yang fluktuatif tidak menghalangi pertumbuhan transaksi KPR dan KPA
sebesar 60%, dengan KPR Take Over mendominasi 63%.
“Sama dengan tahun 2024, prospek pasar properti di tahun 2025 juga menunjukkan peluang positif,
yang kemungkinan besar akan didorong oleh kebijakan-kebijakan baru. Kami optimis akses
kepemilikan rumah dapat tetap terbuka khususnya bagi Milenial dan Gen Z - generasi yang selama
ini disebut sulit memiliki rumah. Potensi yang inklusif juga terlihat di area luar Pulau Jawa, di mana
minat pembelian rumah diprediksi akan meningkat terkait konektivitas yang semakin baik,” ungkap
Dayu Dara Permata CEO & Founder Pinhome.
Implementasi Kebijakan jadi Peluang: Milenial dan Gen Z Menuju Kepemilikan Rumah
Pinhome mengungkap prediksi tren properti residensial di 2025, antara lain:
● Keselarasan antara pembangunan program 3 Juta Rumah dan permintaan rumah
sederhana. Permintaan akan rumah sederhana (di bawah 200 juta rupiah) di Kabupaten
Tangerang melonjak khususnya di kecamatan seperti Sepatan, Pasar Kemis, dan Rajeg, yang
bertumbuh 120% secara tahunan (2023 vs 2024). Hal ini sejalan dengan pencanangan
program 3 Juta Rumah yang juga dimulai di Kabupaten Tangerang pada November 2024.
Melihat tren ini, daerah-daerah dengan lonjakan permintaan rumah sederhana yang tinggi,
seperti Bandar Lampung (593%), Kota Balikpapan (555%), Kabupaten Sukabumi (292%),
dan Kabupaten Malang (265%) dapat menjadi prioritas Pemerintah dalam menentukan
lokasi pembangunan, sehingga distribusi dapat selaras dengan kebutuhan masyarakat.
● Perpanjangan PPN DTP 100% hingga Juni 2025 dapat meningkatkan pembelian rumah di
bawah 2 miliar rupiah. Program yang sama di tahun lalu terbukti bisa mendorong
peningkatan 54% dari kuartal 4 tahun 2023 hingga kuartal 4 tahun 2024, dibandingkan
periode sebelumnya. Di tahun 2025, perpanjangan program ini diharapkan mampu
melanjutkan tren positif tersebut terutama dengan fokus pada konsumen rumah pertama.
● Penurunan BI Rate perkuat daya beli masyarakat. Data Pinhome menunjukkan penurunan
BI Rate pada September 2024 dari 6,25% menjadi 6% berdampak positif pada transaksi
KPR/KPA, yang tumbuh 58% di kuartal keempat 2024. Tren ini berlanjut dengan penurunan
BI Rate lagi pada Januari 2025 menjadi 5,75%, yang diprediksi akan semakin memperkuat
daya beli masyarakat dan meningkatkan transaksi properti.
Potensi di Luar Pulau Jawa: Katalisator Peningkatan Inventori dan Minat Beli Rumah
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) telah mencapai 1.042 km, dengan target 3.000 km,
melintasi 8 provinsi di Pulau Sumatera. Konektivitas yang semakin baik diharapkan mendorong
munculnya kawasan ekonomi baru dan menarik minat pengembang perumahan. Hal ini tercermin
dari pertumbuhan signifikan inventori rumah dijual (2023 vs 2024) di provinsi-provinsi yang dilalui
JTTS, seperti Riau (143%), Lampung (132%), dan Sumatera Utara (123%).
Sementara untuk wilayah Bali, sejak awal 2024, inventori hunian premium meningkat secara
konsisten, dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 96% secara kuartalan pada kuartal 3. Peningkatan
ini sejalan dengan dimulainya konstruksi MRT dan LRT, menunjukkan respons positif pasar yang
berpotensi meningkatkan nilai investasi.
“Dengan temuan ini, kami percaya peluang kepemilikan rumah bagi Milenial dan Gen Z akan lebih
nyata dengan dorongan kebijakan serta pembangunan strategis yang lebih merata di wilayah
Indonesia. Pinhome akan terus berinovasi melalui fiturnya dan siap bekerjasama dengan berbagai
pihak untuk mendukung generasi muda mewujudkan impiannya memiliki rumah,” tutup Dayu Dara.
Laporan lengkap Pinhome Indonesia Residential Market Report 2024 & Outlook 2025 bisa diakses
di https://www.pinhome.id/research/market-report/indonesia-residential-market-report-2024-and-
outlook-2025.
---ooo---
Tentang Pinhome
Pinhome adalah pionir end-to-end property-tech platform di Indonesia yang didirikan oleh Dayu Dara Permata (CEO/Founder) dan Ahmed
Aljunied (CTO/Co-Founder). Pinhome resmi beroperasi sejak Januari 2020, menyediakan layanan properti terlengkap bagi konsumen dan
pengembang. Dalam satu aplikasi, konsumen bisa mencari ataupun menjual rumah, bertransaksi, mencari pembiayaan, hingga melakukan
perawatan properti dan menikmati berbagai layanan rumah tangga bergaransi. Misi Pinhome adalah digitalisasi data, informasi,
transaksi, hingga pembiayaan properti. Sejak awal 2024, Pinhome telah menjadi aplikasi prop-tech yang paling banyak diunduh di Google
Play Store dan memiliki pengguna aktif tertinggi di Indonesia. Pinhome juga telah bekerja sama dengan lebih dari 20 ribu agen properti,
dan menawarkan lebih dari 1 juta listing properti berkualitas di seluruh wilayah di Indonesia. Layanan Pinhome Home Service juga telah
bekerja sama dengan ribuan Rekan Jasa, tersedia di 40 kota dan akan terus bertambah jangkauannya di Indonesia.