CTVINDONESIA, PENDIDIKAN - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman (FEB-Unsoed) menggelar acara pelatihan penulisan karya ilmiah berbantuan artificial intelligence (AI) yang berlangsung sukses di Elsotel Hotel Purwokerto pada hari Senin 21 Oktober 2024, ungkap Prof.Bagyo (sapaan akrab Prof.Dr.Ahmad Subagyo,SE.,MM., CRBD.,CDMP.,CSA.,CRP). selesai bincang-bincang dengan Ir.H.Alief Einstein,M.Hum. dari kafapet-unsoed.com pada hari ini Kamis 24 Oktober 2024.
Acara tersebut menampilkan Prof.Bagyo sebagai narasumber tunggal, yang merupakan alumni Fakultas Ekonomi Unsoed angkatan 1991 dan kini menjabat sebagai Wakil Rektor 3 di Ikopin University.
Pelatihan ini dihadiri oleh sekitar 50 peserta yang terdiri dari dosen FEB-Unsoed dan mahasiswa program doktor (S3). Acara dibuka oleh Wakil Dekan 3 FEB Unsoed, Dr.Istiqomah, yang menyampaikan pentingnya adaptasi teknologi AI dalam penulisan ilmiah untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas penelitian. "Dengan kemajuan teknologi, kita harus bisa memanfaatkannya untuk memperkaya karya ilmiah kita," ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Prof.Bagyo memulai sesi pelatihan dengan memberikan gambaran umum tentang peran AI dalam penulisan ilmiah modern. Ia menekankan bahwa AI dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam mempercepat proses penulisan dan editing, sekaligus memastikan bahwa hasil akhir tetap berkualitas tinggi. "AI bukan hanya alat bantu, tetapi mitra dalam menghasilkan karya ilmiah yang lebih baik," jelasnya.
Menurut Prof.Bagyo (Dosen ahli Keuangan Mikro dan Perkoperasian) bahwa materi pelatihan dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana AI dapat digunakan dalam setiap tahap penulisan ilmiah. Peserta diajak untuk memahami dasar-dasar penulisan ilmiah, penggunaan AI untuk meningkatkan konektivitas tulisan, dan teknik editing serta review dengan bantuan AI.
Prof.Bagyo juga menekankan pentingnya etika penulisan ilmiah untuk menghindari plagiarisme dan menjunjung tinggi integritas akademik.
Prof.Bagyo sebagai Ketua Umum Indonesia Microfinance Expert Association (IMFEA) menjelaskan bahwa metodologi pelatihan yang digunakan mencakup diskusi interaktif dan praktik langsung, juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk menerapkan teknik-teknik yang dipelajari. Peserta diperkenalkan dengan berbagai software berbasis AI yang dapat mendukung proses penulisan mereka, seperti alat pendeteksi teks AI dan generator abstrak.
Salah satu peserta, Dr. Lilis Siti Badriyah (Kaprodi IESP FEB-Unsoed) yang juga aktif berpartisipasi dalam pelatihan ini, menyatakan bahwa penggunaan AI dalam penulisan ilmiah membuka peluang baru bagi akademisi untuk lebih fokus pada pengembangan ide tanpa terbebani oleh proses teknis yang memakan waktu. "Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami para akademisi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas penelitian," ungkapnya.
Acara ditutup oleh Prof. Dr.Lilis Siti Badriyah dengan harapan bahwa pelatihan ini dapat menjadi langkah awal bagi FEB-Unsoed untuk terus berinovasi dalam bidang pendidikan dan penelitian. Ia juga mengapresiasi Prof.Bagyo atas kontribusinya dalam memberikan wawasan baru kepada para peserta.
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, FEB-Unsoed berencana mengadakan sesi bimbingan lanjutan bagi peserta agar mereka dapat mengimplementasikan keterampilan yang telah dipelajari ke dalam kegiatan akademik sehari-hari mereka. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan kualitas penelitian dan publikasi ilmiah di lingkungan kampus dapat meningkat secara signifikan, kata Prof.Bagyo yang juga Ketua Umum Asosiasi Dosen Ekonomi Koperasi dan Keuangan Mikro Indonesia.
Pelatihan ini tidak hanya memperkuat kompetensi para dosen dan mahasiswa dalam penulisan ilmiah tetapi juga mempererat jaringan profesional di antara mereka, ujar Prof.Bagyo (Konsultan di ILO/International Labour Organization)
Selanjutnya Prof.Bagyo (Dosen Berprestasi Kopertis Wilayah IV Jabar-Banten 2011) menambahkan bahwa FEB-Unsoed berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan keterampilan akademik melalui program - program pelatihan serupa di masa depan.
Dengan demikian, acara pelatihan ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran tetapi juga inspirasi bagi para peserta untuk terus berinovasi dalam dunia akademik dengan memanfaatkan teknologi terkini seperti AI, ujar Prof.Bagyo yang pernah selama 10 tahun lebih bekerja sebagai Konsultan di Bank Dunia dengan spesialisasi Finance and Market.
Posting Komentar