Foto: Biro Humas Kemendag |
CTVINDONESIA - Indonesia berhasil mendorong para Menteri Ekonomi ASEAN mengesahkan tujuh capaian prioritas ekonomi dalam pertemuan ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat ke-29 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng) pada Rabu (22/3/2023).
“Pertemuan itu menjadi momentum penting karena Indonesia berhasil mendorong para menteri mengesahkan tujuh Capaian Prioritas Ekonomi dan 48 Prioritas Tahunan 2023,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang dikutip melalui siaran pers yang diterima pada Kamis (23/3/2023).
Capaian prioritas yang dimaksud antara lain pertama, kerangka kerja fasilitasi jasa ASEAN dengan tujuan meningkatkan lingkup kebijakan dan peraturan yang memungkinkan penyediaan jasa di pasar regional.
Kedua, penandatanganan Protokol Perubahan Kedua Pembentukan Kawasan Bebas ASEAN- Australia-Selandia Baru atau ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA).
Ketiga, pembentukan unit pendukung Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement (RCEP) di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Indonesia yang akan membuka jalan bagi pembentukan RCEP Support Unit melalui pengembangan TOR RCEP Support Unit.
Keempat, industri ASEAN berbasis proyek yang mengadopsi Kerangka Kerja ASEAN tentang Inisiatif Berbasis Proyek Industri dan rencana kerja implementasi Kerangka Kerja oleh negara anggota ASEAN.
Kelima, implementasi penuh e-Form D melalui ASEAN Single Window untuk mendukung tujuan BSBR meningkatkan transformasi digital di ASEAN dan berkontribusi pada tujuan ASEAN untuk mempercepat pemulihan ekonomi kawasan dan integrasi transformasi digital.
Keenam, pernyataan para pemimpin untuk mengembangkan Kerangka Persetujuan Ekonomi Digital ASEAN atau Digital Economy Framework Agreement (DEFA) guna meningkatkan integrasi ekonomi digital ASEAN dengan ekonomi digital global.
Ketujuh, peta jalan harmonisasi standar ASEAN untuk mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Selain itu, para menteri melakukan Sesi Konsultasi dengan ASEAN–Business Advisory Council (ASEAN–BAC) yang berfokus pada lima isu terkait transformasi digital; pembangunan berkelanjutan; ketahanan kesehatan; ketahanan pangan; serta fasilitasi perdagangan dan investasi.
“Pertemuan ASEAN–BAC bertujuan untuk mendorong peningkatan perdagangan di ASEAN dan memperkuat kerja sama serta kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Isu penting lainnya yang dibahas antara lain perkembangan terkini kajian Digital Economy Framework Agreement (DEFA); Upgrading Persetujuan Perdagangan Barang di ASEAN (ATIGA); Prioritas FTA tahun 2023 yang meliputi Upgrading ATIGA, Upgrading Perdagangan Bebas ASEAN dan China (ASEAN-China FTA), dan Implementasi RCEP; serta Peta Jalan keanggotaan Timor Leste di ASEAN.
Pertemuan itu merupakan pertemuan pertama yang melibatkan Timor Leste di Level Menteri Ekonomi ASEAN sebagai negara anggota ke-11 ASEAN yang dihadiri Menteri Pariwisata, Perdagangan dan Perindustrian Timor Leste Jose Lucas do Carno da Silva.
Sumber : InfoPublik.id
Posting Komentar