Foto : Dok.Eddy Wahono |
CTVINDONESIA, BANYUMAS - Terkait Fenomena ribuan ikan yang pada mabok di sungai Serayu Jumat sore, 1 April 2022, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas, Sabtu pagi (2/3/2022) mengambil sample air di sungai Serayu kompleks Bendung gerak.
Dari rilis yang diterima CTV.co.id, Junaidi Kepala Dinas lingkungan Hidup melalui pegiat Sungai Serayu, Eddy Wahono menjelaskan belum dapat diketahui secara pasti penyebab kematian ribuan ikan hari jumat sore hari (01/03/2022) namun DLH berkewajiban mengecek sample air agar dapat diketahui penyebabnya.
"Dan hasil baru akan diketahui paling cepat memakan waktu kurang lebih 5 hari,DLH akan selalu siap melaksanakan tugas pengawasan Lingkungan Hidup di wilayah kabupaten Banyumas,"katanya.
Eddy Wahono selaku pengamat sungai menengarai kemungkinan dugaan menurunnya kwalitas air sungai serayu untuk penyebabnya sangatlah banyak antara lain.
Keracunan limbah B3 atau kepekatan lumpur akibat pada hari Kamis (31/03/2022) Indonesia Power bendungan Panglima besar Soedirman melakukan flushing endapan lumpur.
"Namun apapun yang menjadi penyebab nanti akan terjawab dari hasil laboratorium Dinas Lingkungan Hidup, sedang kondisi hari ini sudah aman tidak terlihat ikan yang mabok dan mati,"pungkasnya.***
Posting Komentar