Foto : Tangkapan layar/Eddy Wahono |
CTVINDONESIA, BANYUMAS - Fenomena kematian puluhan ribu ikan disungai Serayu kembali terjadi pada hari Rabu (6/04/2022) sejak pagi pukul 08:00 WIB.
Rilis yang diterima dari Eddy Wahono menyebutkan, air Serayu sudah keruh di daerah Bukateja setelah pada hari jumat 01/04/2022 sungai serayu dipadati masyarakat yang berebut mencari ikan yang keracunan.
Tengarai ikan yang mabok didahului oleh kondisi kekeruhan sungai Serayu yang berubah menjadi berwarna abu abu kecoklatan dan kental.
Asal kekeruhan diduga berasal bendungan Sudirman Indonesia Power Banjarnegara yang melakukan pembuangan lumpur (flushing), dimana diduga tanpa ada koordinasi dan sosialisasi terlebih dahulu pada instansi dan pengguna berkepentingan atas sungai serayu.
Hal ini sangat disesalkan oleh pegiat dan pengamat sungai serta pembina Forum relawan Lintas Organisasi FORTASI Banyumas Eddy Wahono, pihaknya sudah berupaya untuk melaporkan kejadian tersebut kepada para pemangku dan pemilik kepentingan atas fenomena tersebut.
Untuk kewenangan sungai adalah Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak BBWS SO Yogyakarta, Gubernur Jawa Tengah serta diharapakan peran Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Tengah karena dampaknya menyangkut lintas Kabupaten.
Tidak dapat dibiarkan lanjutnya, pembuangan lumpur pekat ke sungai yang berakibat mati nya ratusan ribu ikan disungai serta membuat ketersediaan air baku untuk kabupaten Banyumas dan Cilacap menjadi terganggu.
"Harus ada kajian dampak akibat pembuangan limbah lumpur tersebut. Serta bila dugaan pencemaran itu benar seharusnya ada sangsi bagi pelaku,"kata Eddy Wahono.
Ironis dengan kematian ikan habitat langka serayu seperti ikan Pelus berukuran besar, Ikan Baceman, dan ikan2 lain untuk mengembalikan kestabilan biota sungai serayu dibutuhkan waktu yang cukup lama," pungkasnya.***
Posting Komentar