Foto : Dok.@ctv_co_id |
CTVINDONESIA, GAYA HIDUP - Sungai Serayu yang beberapa hari ini menjadi pemberitaan hangat di sejumlah media, hal akibat habitat ikan yang muncul kepermukaan.
Disebutkan ikan ikan seperti Tawes, Baceman, Melem, Pelus dan lain lain pada mbok hingga masyarakat mendapat berkah di Bulan Ramadhan 1443 H. Namun tidak bagi para pecinta lingkungan khususnya disekitar Sungai Serayu.
Eddy Wahono tokoh Sungai Serayu tidak hentinya mengungkapkan keprihatinanya yang dimuat diberbagai media.
Terbaru Eddy Wahono menuliskan sebuah puisi yang dikutip CTV.co.id dari grup mitra pers Banyumas, Rabu malam (14/4/2022).
Uniknya, isi puisi tersebut tidak hanya tentang Serayu, namun juga kelangkaan minyak goreng dan pedagan mendoan.
Namun anehnya, diakhir puisi tersebut kata "Bunda", tentu saja ini menarik perhatian warga net.
Seperti salah satu komentar dari @ndane yang menyebutkan "Nggombal sapa jane romo, sampai nggejug2 bumi. Jen erammmmm🏃♂️🏃♂️🏃♂️"
Ada pula yang mengomentari," Tragis nian..semoga keajaiban datang menghampiri,"tulis @muklas
Lebih jelasnya berikut tulisan puisinya :
Nenek Darsih pedagang mendoan nampak lesu disamping warungnya.
Masih menenteng jerigen plastik.
Wajah kuyu lesu nenek Darsih memelas menanti keajaiban keadilan lahir.
Mengapa tidak kau buat terobosan baru : Mendoan rebus ?
Aku ikut termangu larut pada suasana Nelangsa.
Posting Komentar