74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

60 Relawan Fortasi Digembleng Jungle Rescue, Pembina : Survival is Life !

Peserta jungle rescue yang digagas Fortasi Banyumas.(FOTO : Dok. Fortasi/Edwah)

CTVINDONESIA, BANYUMAS
- Fortasi (Forum Relawan lintas organisasi) Mengadakan Latihan Gabungan yang ke 4 yaitu Jungle Rescue Survival is Life yang di adakan pada tanggal 26-27 Februari 2022 Bertempat di Pendopo Kecamatan Sumpiuh dan wilayah Desa Banjarpanepen.


Dalam rilis yang diterima CTV.co.id, Minggu, (27/2/2022) menyebutksn peserta latihan gabungan Jungle Rescue Survival is Life sejumlah 60 peserta  terdiri dari 13 Organisasi yaitu Serayu Rescue,MDMC,SAR MTA, Dompet Duafa Volunter, , PMI, Jawapala, Elang Perkasa, PA/PMR SMK N 2 Cilacap, Celeng Rescue, REKAP, Destana Bapen, Saka Wirakartika, KOKAM. 


Instruktur pada latihan kali ini , TNI diwakili oleh Dan Ramil Koramil 10 Sumpiuh dengan materi Survival dan bivak (cara bertahan hidup dihutan), RSU Amanah Materi Kesehatan menghadapi cuaca dialam terbuka , Basarnas Materi Navigasi darat, Vertikal Rescue. 


Foto : Dok.Fortasi/Edwah

Acara ini  didukung , BPBD Kabupaten Banyumas PMI, Camat Sumpiuh, Kapolsek Sumpiuh serta Pers & Mitra kerja Banyumas


Tujuan di adakanya Latihan Gabungan yaitu untuk meningkatkan Skill/ketrampilan Relawan didalam penanganan pencarian korban serta pertolongannya.


"Pelatihan Jungle Rescue' ini ditujukan untuk membekali potensi SAR terkait dengan kemampuan teknik pencarian, pertolongan, dan evakuasi korban baik di gunung maupun di hutan,"kata Eddy.


Pemilihan lokasi di desa Banjarpanepen kecamatan Sumpiuh Kab. Banyumas dikarenakan wilayah desa tersebut daerah pegunungan terjal dengan kemiringan tebing yang ekstrem serta merupakan daerah yang sangat rawan bencana longsor.


Foto : Dok.Fortasi/Edwah

Perwakilan Pers dan Mitra Kerja Joko Susanto yang hadir pada saat pembukaan pelatihan menyatakan sangat mensuport pelatihan jungle Rescue dikarenakan akan menjadi bekal keahlian para relawan muda dalam menghadapi situasi menolong korban di hutan dan bertahan hidup di hutan.


Eddy Wahono Pembina Forum Relawan lintas Organisasi (Fortasi) Selama dua hari satu malam peserta pelatihan ditempa dengan pengetahuan tentang ilmu bertahan hidup di hutan, pertolongan korban serta menuruni tebing. 


Semua diberikan dengan pengawasan dan penekanan disiplin tinggi pada peserta guna mengurangi dampak kecelakaan saat pelatihan penerapan prokes selama pelatihan berlangsung.


"Beberapa materi yang diberikan diantaranya navigasi darat, explorer search and rescue (ESAR), pengetahuan GPS, perencanaan perlengkapan, pakaian dan makanan (PPPM) , teknik rurvival, dan teknik Evakuasi,"jelasnya.


Pihak Fortasi selaku penyelengara memohon maaf bila dalam pelaksanaan pelatihan ada hal yang kurang berkenan dari berbagai pihak pendukung, karena semua masukan diharapkan dapat menjadi evaluasi demi kemajuan Fortasi kedepan.


Lanjut Eddy untuk latihan Jungle Rescue Survival is Life kali ini memang sengaja peserta dibatasi untuk mencegah penularan covid.***



Sedang Baca :
0

Posting Komentar