74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

SMK Maarif NU 1 Wangon Lakukan Perjalanan Religi, Makam Sunan Muria Tempat Singgahan Pertama

Foto : Istimewa

BANYUMAS - SMK Maarif NU 1 Wangon dengan menggunakan lima bus melakukan perjalanan ziaroh wali di tanah jawa, dikuti sekitar 300 siswa dan guru.Perjalanan dimulai dengan kordinasi dengan dipimpin oleh Ali Sobirin  kordinator pelaksana ziarah wali,Sabtu sore dan tiba di Kudus Minggu dinihari (12/12/2021).


Menurut Kepala SMK Maarif NU 1 Wangon Muktharom kepada TIMES Indonesia yang ikut mendampingi ziarah wali sebelum keberangkatan mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan dari sekolah, Namun sejak dua tahun belakangan ini tertunda akibat pandemi Covid-19.


Ditambahkan, sebelum diberlakukan PPKM Level 3 diseluruh Indonesia pada saat Nataru 2022, pihak sekolah berkesempatan memberangkatkan siswa sebagai implementasi ke NU an, dan tidak ada alasan lain selain mengapa pihak sekolah mengadakan acara Ziarah Wali ini sebagai acara rutin tahunan, karena pihak sekolah ingin meciptakan murid-muridnya menjadi generasi yang tahu betul akan agama islam. 


"Ziarah itu merupakan gabungan dari budaya Islam dan Jawa juga sebagai salah satu implementasi dari ajaran wali songo," katanya.


Dia mengatakan, ziarah merupakan sikap menghargai, menghormati dan mengenang jasa dan kesalehan yang diziarahi untuk kemudian diteladani keshalehannya. Menurutnya, ziarah kubur ke makam keluarga juga membuktikan seseorang tak sekadar fokus pada urusan dunia.


Sementara Kordinator Ziarah Wali SMK Maarif NU 1 Wangon, Ali Sobirin menjelaskan hari pertama dimulai dengan kunjungan ke Makam Sunan Muria di Kudus.Seperti orang-orang yang Ziarah pada umumnya, para siswa dan guru membaca ayat-ayat Al-Quran dan Berdoa sesuai apa yang kita inginkan. 


Setelah melakukan Ziarah pertama, para murid dianjurkan untuk melaksanakan Sholat Subuh berjamaah di Masjid Komplek Makam Sunan Muria. Dari pantauan TIMES Indonesia selama menuju ke Makam Sunan Muria perlu perjuangan ekstra, yakni harus mempunyai ketahanan fisik yang prima.


Dengan berjalan kaki menaiki tangga batu alam kurang lebih 2 kilometer yang cukup curam, cukup menguras tenaga. Terlebih selama di dalam perjalanan tidak sempat mengumpulkan tenaga. Setelah hampir 45 menit sampailah TIMES Indonesia dan para siswa SMK Maarif NU 1 Wangon di Makam Sunan Muria lalu memanjatkan doa doa dan pujian, setelah itu melaksanakam Sholat Subuh berjamaah di Masjid Sunan Muria.


Dikutip TIMES Indonesia dari wikipedia, diketahui bahwa Sunan Muria dilahirkan dengan nama Raden Umar Said. Menurut beberapa riwayat, dia adalah putra dari Sunan Kalijaga dari pernikahan dengan Dewi Saroh, putri Syekh Maulana Ishaq. Nama Sunan Muria sendiri diperkirakan berasal dari nama gunung (Gunung Muria), yang terletak di sebelah utara kota Kudus, Jawa Tengah, tempat Sunan Muria dimakamkan. 


Sunan Muria wafat pada tahun 1560 M. Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah putri Sunan ngudung Adik dari Sunan Kudus dan Dewi Roro noyorono. Putri Ki Ageng NGerang Dari pernikahan Dengan dewi Sujinah sunan Muria di karuniai seorang anak yang bernama Saridin. Dan dari Dewi Roro noyorono sunan Muria di karuniai tiga orang anak sunan Sunan Nyamplungan Raden Raden santri dan dewi Nasiki.(*)



0

Posting Komentar