74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark


 

Ganjar Minta ASN di Jawa Tengah Jangan Mudik Nataru 2022

Foto : Dok.Humas Jateng

SEMARANG
– Jelang Natal dan tahun baru 2022, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pada semua ASN yang ada di wilayahnya untuk tidak melakukan mudik. Bahkan pihaknya siap menyesuaikan keputusan yang ditetapkan pemerintah sebagai wujud percepatan vaksinasi dan sosialisasi pengetatan protokol kesehatan.Demikian dikatakannya usai Rapat Koordinasi secara virtual tentang Kesiapan Penerapan PPKM Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Percepatan Vaksinasi serta Belanja Daerah APBD dan Rakor Kemiskinan,Rabu (8/12/2021)


Dikutip CTV.co.id dari jatengprov.go.id,guna mengantisipasi masuknya varian baru virus Corona yakni Omicron yang mulai merebak. Ganjar menegaskan, pihaknya terus melakukan langkah preventif dengan sampling menggunakan Whole Genome Sequencing“Saya dari daerah meminta pertama, pemerintah pusat untuk memastikan seluruh tamu dari luar negeri yang mau masuk ke Indonesia di pintu masuk itu ketat, itu permintaan kami,” ucap Ganjar, 


Untuk menggencarkan sosialisasi tentang pengetatan protokol kesehatan di masyarakat. Langkah itu dibarengi dengan percepatan vaksinasi.“Kami di daerah punya tugas untuk melakukan percepatan vaksinasi, kami punya tugas untuk melakukan sosialisasi penguatan pengetatan aturan tentang Prokes. Nggak bisa nggak, dan ini sudah mulai kita petakan,” tegasnya.


Terrkait dengan persiapan jelang pelaksanaan ibadah Natal dan perayaan Tahun Baru, Ganjar juga telah memetakan beberapa upaya. Salah satunya koordinasi dengan Kementerian Agama, untuk menghitung berapa jumlah rumah ibadah yang akan menggelar acara keagamaan.


“Biro Kesra koordinasi dengan Kemenag. Gereja yang mau beribadah besok di mana saja, berapa tamu yang akan masuk, ketentuannya sudah ada, persentasenya sudah ada. Bagaimana mereka melaksanakannya, biasanya hybrid. Nah kita mesti pastikan,” kata Ganjar.


Ditambahkan, langkah inisiatif tersebut mestinya tidak sulit dilakukan, apalagi setelah dua tahun pandemi berlangsung. Hal ini juga berlaku bagi umat agama selain Kristen dan Katholik, yang juga melakukan ibadah.


Sementara untuk wisata, mal, hingga penyelenggaraan acara, aturannya mengikuti kebijakan yang sudah ada. Yakni dengan memperketat prokes dan pembatasan kapasitas pengunjung atau pesertanya.


“Hitung-hitungan saya butuh waktu tiga minggu. Dua minggu terakhir di jelang tahun baru, sama satu minggu pasca tahun baru. Menurut saya itu menjadi sesuatu yang kritikal, dan mesti kita semuanya ketat, sehingga kita akan menyesuaikan itu,” tegas Ganjar.


Terlepas dari teknis persiapan menghadapi Nataru, Ganjar meminta kepada warganya untuk tidak banyak bergerak. Anjuran ini disampaikan Ganjar baik untuk warganya yang di luar Jateng, maupun yang sudah ada di wilayah Jateng.


“Warga Jawa Tengah yang ada di luar Jawa Tengah, anda tinggal di situ saja nggak usah pulang. Rayakan Natal mungkin tahun baru di tempat itu, sehingga tidak terjadi pergeseran yang banyak atau warga yang sekarang ada di Jawa Tengah, di Jawa Tengah saja, tidak usah pergi ke mana-mana,” ujarnya.


Ganjar meminta dukungan dari seluruh pihak, untuk bisa menyukseskan keamanan dan kenyamanan saat Nataru selama tiga minggu tersebut. Imbauan yang sama juga ditegaskan Ganjar kepada para Aparatur Sipil Negara untuk tidak mengambil cuti.


“Untuk waktu tiga minggu kami butuh dukungan itu, sehingga kalau itu bisa dukung insyaallah kita akan bisa mengamankan ini cara kami inisiatif yang kita munculkan dari Jawa Tengah. Cuti ASN, nggak usah cutilah. Cuti mau apa, ya kan?” tandasnya.(*)


0

Posting Komentar