Foto : Wikipedia |
CTVINDONESIA, KULINER - Lanthing, yah Memang tidak ada catatan pasti mengenai sejarah awal mula makanan ini. Namun menurut kabar yang beredar di masyarakat, sejarah lanthing berasal dari suatu daerah di wilayah Kecamatan Kuwarasan, tepatnya yaitu desa Lemah Duwur, Kebumen.
Desa Lemah Duwur inilah yang konon paling awal mengenalkan lanthing. Desa yang merupakan sentra pengrajin lanting ini telah memproduksi lanthing sejak zaman nenek moyang, dan berlanjut secara turun-temurun sampai sekarang. Meski awalnya dari desa ini, saat ini industri kecil lanthing terus berkembang dan tersebar di sejumlah kecamatan.
Setidaknya ada 12 kecamatan di Kebumen yang memiliki industri pembuatan lanthing. Industri kecil lanting ini juga telah menjadi sumber perekonomian bagi masyarakat sekitar.
Tapi jika ditelusuri dari segi namanya, tampaknya belum ketemu dari mana asal nama lanting ini. Ada sebuah cerita 'ngawur' yang mencoba menjelaskan asal usul nama lanting ini. Cerita yang kabarnya dikarang oleh Setiyo Bardono dari Butuh, Purworejo (timur Kebumen) ini mengatakan bahwa konon pada zaman dulu kala, ada orang bule yang terkagum-kagum dengan kepandaian orang-orang Purworejo.
Maka ia menamakan Purworejo sebagai Land Think, yang artinya tanah tempat orang-orang yang suka berfikir. Ketika orang bule itu disuguhi makanan olahan dari singkong yang berbentuk bulat dan angka 8, bule itu sangat terkesan.
Tak habis-habisnya dia memuji kelezatan makanan itu sambil berkata: "land think… land think…". Orang-orang yang ada disekitarnya pun kemudian manggut-manggut sambil berkata: "Oh… Lanting". Maka sejak saat itulah makanan tersebut terkenal dengan nama lanting.
Selain cerita 'ngawur' tersebut, ada juga cerita lain yang tampaknya lebih berdasar ketika menjelaskan mengenai asal usul nama lanting ini. Meski belum bisa dibuktikan kebenarannya, konon pada zaman dahulu para penduduk desa biasa membuat roti kering dari singkong yang berbentuk seperti angka delapan dan berwarna putih.
Roti-roti itu dititipkan pada toko-toko milik peranakan China di kota, khususnya kota Gombong dan Karanganyar (Kebumen). Pada masa itu makanan roti yang bentuknya angka 8 ini belum ada namanya.
Meski dikenal buatan asli pribumi, asal mula makanan dari bahan singkong ini ternyata dibuat oleh para keturunan Tionghoa. Fakta ini diungkap dari sejarah kota Kebumen era abad 19 an.
Sumber sejarah ini didapat dari keturunan anak cucu Trah Hoyan Djamue. Lanting berasal dari Bahasa Tionghoa terutama Logat Hokkian, 鏈 Liam artinya Rantai dan 餅 Ting adalah Kue Kecil. Jadi lanting dalam bahasa Indonesia artinya "kue rantai", karena lanting berbentuk angka delapan ini kalau dijejer maka bentuknya menjadi seperti rantai.
Pada awalnya, lanting hanya berwarna putih, tetapi saat Indonesia merdeka tahun 1945, lanting mulai dibuat warna merah. Warna merah ini sebagai pertanda semangat perjuangan bangsa Indonesia. Selain itu, bentuk angka 8 lanting yang seperti rantai juga sebagai pertanda persatuan dan kesatuan bangsa. Begitulah asal mula nama dan sejarah lanting menurut cerita ini.
Terlepas dari mana kebenaran mengenai sejarah asal usul nama lanting ini, yang jelas lanting telah menjadi bagian dari ciri khas kekayaan kuliner lokal masyarakat Kebumen pada umumnya. Dan tentunya keberadaan makanan lanting ini mesti dilestarikan agar tidak kalah dari cemilan-cemilan dan jajanan masa kini. (*)
sumber : santossalam
Posting Komentar