 |
| Warga Kebonmandor Kerja Bakti Membersihkan Lingkungan./FOTO : WAG Mitra Pemkab/Parsito |
BANYUMAS - Masyarakat Grumbul Kebonmandor Desa Rempoah Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas sangat antusias melakukan kegiatan kerja bakti Minggu (13/11/2021).
Dua warga RT 05 dan RT 08 RW 02 terlihat keluar rumah untuk membersihkan jalan, ada yang membetulkan drainase, membawa batu, mengaduk campuran semen, anak anak juga terlihat ikut membantu membawa adukan semen, sementara ibu ibu terlihat menyiapkan konsumsi.
Menurut ketua forum keserasian sosial "Guyub Rukun" Desa Rempoah Budi Rifa'i, kerja bakti menjadi salah satu kebudayaan yang menjadi identitas masyarakat Indonesia.
Kegiatan ini dilakukan masyarakat sekitar secara bersama-sama, dengan tujuan melakukan kegiatan tertentu misalnya membangun infrastruktur atau membersihkan lingkungan sekitar yang dilaksanakan secara gotong royong.
"Kerja bakti yang dilakukan oleh warga Grumbul Kebonmandor diinisiasi oleh forum keserasian sosial "Guyub Rukun" kerja sama dengan ketua RT setempat, adalah dalam rangka persiapan pengaspalan jalan yang melewati kedua RT tersebut. Pengaspalan jalan ini merupakan program keserasian sosial bantuan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia," katanya.
Pengaspalan jalan yang menghubungkan kedua RT tersebut juga menuju ke arah Pondok Pesantren An-Nur dengan Volume 1500 meter. Pengaspalan jalan dan kerja bakti sebagai upaya Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
"Dengan lingkungan yang sehat, kita tidak akan mudah terserang berbagai penyakit. Kebersihan lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap kenyamanan, keindahan dan keasrian lingkungan," tambah Budi
Hal senada disampaikan Fasilitator Kementerian Sosial Heru Yulianto yang mengatakan bahwa selain untuk menjaga kebersihan, kegiatan ini juga bertujuan untuk membina hubungan sosial masyarakat.
"Permasalahan maupun konflik yang mungkin terjadi, dapat diselesaikan dengan cara kegiatan bersama seperti kerja bakti ini. Forum Keserasian Sosial merupakan solusi untuk mendeteksi dini bibit radikalisme dan konflik sosial karena masyarakat dapat mengenal satu sama lain secara personal," jelas Heru.(*)
Posting Komentar