Foto : Istimewa |
CILACAP - Silaturahmi Karateka senior Kabupaten Cilacap berkumpul duduk satu meja, di Bangi Cafe Suprapto, Minggu sore (29/8/2021). Dengan suasana santai dan akrab, untuk membicarakan perkembangan organisasi dan prestasi.
Mereka yang hadir adalah tokoh karateka di Cilacap yang memiliki sejarah panjang dan penting dalam perkembangan dunia beladiri Karate, yang seolah sedang turun gunung.
Foto : Istimewa |
Karateka senior yang berkumpul adalah Wagino dari Japan Karate Association (JKA), Aang Hartadi dari BKC, Ishadi dan Agil Lastono dari ASKI, Joko Sri Widodo dari Lemkari, Dwiarso Putro dan Agus Sriana dari Inkai, M.Zulfahmi Passa dan Pujiono dari Inkado serta Hesti Siamsiah dari ASKI.
Sambil menikmati hidangan makan menu Bangi Cafe Cilacap, mereka bercerita dan canda tawa bercerita tentang pengalaman masa lalu yang pada masa tahun 80-90 sangat disegani dikancah provinsi dan nasional. Bahkan kisah pertarungan dua karateka Wagino dan Aang Hartadi yang kini telah berusia 60 tahun namun energik pun kembali terkenang.
Menurut Wagino, dirinya mengaku sengaja menginisisi silaturahmi para senior agar muncul ide ide positif yang dapat menguatkan organisasi, baik perguruan maupun Forki Kabupaten Cilacap, dan utamanya adalah prestasi.
"Saya sengaja menginisiatori silaturahmi ini, walau di tengah masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, namun para tokoh karateka Cilacap harus semangat dan solidaritas tetap ditunjukan dengan segala aturan organisasi yang ada,"katanya.
Ditambahkan, perkembangan karate di Kabupaten Cilacap sudah harus maju seperti halnya daerah lain. "Secara umum Kabupaten Cilacap sangat maju pesat, banyak karateka muda yang lahir dan bermunculan, namun mereka kurang perhatian, sehingga sering menyeberang membela daerah lain, ini eman eman,"tegas Wagino.
Sementara Aang Hartadi yang dalam karate daerah dan nasional banyak menelorkan atletnya menuturkan, pertemuan ini menunjukkan bahwa Karate meski beda perguruan namun tetap solid dan mementingkan jalinan silaturahmi.
"Kumpul seperti ini sangat bermanfaat, karena dari seniorlah kita tahu seperti apa perkembangan karate, serta sejarah karate di Kabupaten sejak dahulu hingga sekarang,"jelas Aang.
Berbagai macam pengalaman sudah mereka lalui untuk membangun dan menggerakkan roda organisasi perguruan. baik di perguruan mereka masing-masing maupun di induk organisasi karate, yakni Forki Kabupaten Cilacap.
"Adanya karate dan organisasi seperti Forki Cilacap dulu kami yang sudah sepuh ini yang memunculkan, dan semua berjalan karena faktor kekompakkan, berbeda di era kini yang harus sesuai dengan aturan organisasi," jelasnya.
Aang menyoroti perjalanan organisasi Forki Cilacap agar seyogyanya menjalankan aturan sesuai AD ART sehingga tidak tersandung masalah administrasi dan legalitas.
" Saat ini yang penting adalah bagaimana berorganisasi dan mengolah managemen yang baik, agar di setiap kegiatan resmi yang diadakan oleh negara melalui Forki tidak ada kendala,"tegasnya.
Sementara Agil Lastono menambahkan, dari pertemuan para karateka senior Cilacap yang merupakan tokoh dan panutan dari para juniornya ini meminta agar komunikasi dipererat, karateka jangan ada perpecahan baik dari perguruan maupun organisasi.
"Kami sepakat untuk bersatu membangun kemajuan olahraga beladiri, jangan sampai karateka Cilacap mudah terpecah belah, semua ada jalurnya, bangun komunikasi yang baik, pungkas Agil.(*)
Posting Komentar