74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

30 Ribu Santri di Indonesia Telah Divaksin Covid-19

Foto : Tangkapan layar

CILACAP  – Satgas Covid-19 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan sebanyak 30 ribu lebih santri di Indonesia telah menjalani vaksinasi Covid-19.


Koordinator Satgas Covid-19 PBNU, Muhammad Makky Zamzami mengatakan pekan ini ribuan santri di enam pesantren besar di berbagai daerah Indonesia menjalani vaksin Covid-19. Secara total, sudah ada 20 pesantren besar yang santrinya telah divaksin Covid-19.


Kata dia, vaksinasi ini adalah bagian dari upaya mencapai herd immunity di kalangan pesantren, dan masyarakat umum secara luas. Pasalnya, pesantren menjadi salah satu kelompok besar, dengan jumlah pesantren mencapai 28 ribu lebih dengan jutaan santri, pengasuh, ustadz dan warga pesantren lainnya. 

Vaksinasi akan terus dilakukan untuk membantu pemerintah agar Indonesia cepat mencapai herd immunity, dengan vaksinasi setidaknya 70 persen populasi masyarakat Indonesia.


Dia juga menjelaskan, vaksinasi di pesantren lebih mudah dilakukan dengan sistem mobile. Sebab, sasaran terkonsentrasi di ponpes sehingga lebih mudah dikondisikan. Ini berbeda dengan kondisi vaksinasi dengan sistem menetap di sebuah tempat yang memicu risiko kerumunan.


Sebelumnya, kata dia, pengasuh pondok pesantren, kiai dan tokoh agama di Indonesia juga telah divaksinasi Covid-19

“Target herd immunity di pesantren lain di Indonesia. Ada 28 ribu pesantren di Indonesia dengan berjuta-juta santri. Saat ini, yang sudah update, untuk minggu ini ada enam pesantren besar di berbagai daerah. Tetapi secara total, sudah ada 20 pesantren, dengan jumlah santri yang sudah divaksinasi mencapai 30 ribu lebih,” kata Muhammad Makky Zamzami, Kamis (26/8/2021).


Koordinator Satgas Covid-19 PBNU, Muhammad Makky Zamzami menambahkan, khusus di Cilacap, vaksinasi di pesantren baru dilakukan di Ponpes El Bayan, Majenang. Vaksinasi dilakukan di dua lokasi, yakni di kompleks Ponpes El Bayan dan gedung MA El Bayan. 

Tim vaksinator dibagi di dua tempat karena jumlah peserta vaksinasi mencapai 1.100 orang lebih. Dikhawatirkan, jika dilakukan di satu lokasi akan memunculkan risiko antrian panjang dan kerumunan.(

0

Posting Komentar