foto:dokpri |
AJIBARANG - Pandemi COVID-19 menimbulkan dampak luas. Salah satunya adalah dalam bidang perekonomian, khususnya untuk masyarakat yang memiliki penghasilan harian seperti tukang ojek yang biasa mangkal di Pasar Ajibarang, Banyumas.
Dengan adanya kebijakan physical distancing, membuat penghasilan mereka kian menurun. Salah satu penyebabnya adalah minat orang belanja ke pasar Ajibarang sangat menurun.
Kondisi demikian menjadi perhatian bersama, termasuk salah satu lembaga keuangan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Amanah Indonesia cabang Ajibarang. Sebanyak 17 bingkisan sembako berisi beras, minyak, gula pasir, mi istant, dan teh di bagikan pada tukang ojek yang rajin setia menunggu penumpang, Jumat (23/10/202) pukul 10:30 WIB.
Para tukang ojek tersebut sebelumnya beruntung telah mendapatkan kupon pengambilan. sehingga saat datang telah disambut petugas BMT Amanah Indonesia. Untuk mencegah kerumunan yang berpotensi Covid19, semuanya melaksanakan protokol kesehatan ketat seperti pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Bahkan masuk ruang pengambilan sembako pun menggunakan hand sanitizer.
Menurut Kepala Cabang BMT Amanah Indonesia, Purwati menerangkan bantuan seperti merupakan agenda yang rutin dilakukan sebagai bentuk kepedulian sosial dan menciptakan ketahanan pangan bagai warga sekitar kantor terutama yang saat ini terdampak covid19 dari segi ekonomi.
"Para tukang ojek di sekitar pasar nampak memang sangat terdampak, hal itu terlihat dari menurunnya jumlah penumpang ojek di pasar Ajibarang." Kata Purwati.
Ditambahkan, selain diperuntukan bagi masyarakat terdampak yang tinggal di sekitar Kantor Ajibarang, pihaknya juga ke kaum dhuafa, guru honorer, guru TPQ, petugas pasar, dan beasiswa bagi anak anak yatim.
"Ini yang bisa kami lakukan bersama masyarakat dengan saling berbagi, bahkan bila ada peristiwa tim reaksi cepat BMT Amanah Indonesia berusaha setidaknya dapat memberikan semangat bagi para masyarakat untuk menghadapi wabah ini secara optimis dan dengan saling bergotong-royong menunjukan rasa simpati meringankan beban warga."Jelasnya.
Purwono, tukang ojek beruntung dapat sembako mengaku gembira, pasalnya hingga jam 10 pagi belum dapat penumpang sehingga khawatir pulang tidak bisa beli beras. "Alhamdulillah banget ini mas, orderan belum ada, duit belum dapat tiba tiba dapet sembako, pasti gembira keluarga saya mas."Terangnya.
Selain itu Purwono bersama teman ojek lainnya berharap perhatian karena dampak covid19 bisa menular ke lembaga lainnya. "Langkah BMT Amanah Indonesia ini sangat positif, dikala pandemi Covid19 masih memperhatikan kami para tukang ojek, semoga jaya dan lancar selalu. "Pungkasnya.(*)
Posting Komentar