BANYUMAS - Saat ini rumah tidak layak huni yang ada di Kabupaten Banyumas hingga tahun 2020 berjumlah 92.660 unit.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Diperkim) Kabupate n Banyumas Ir Junaidi MT saat mendampingi Bupati Banyumas Achmad Husein meninjau pembangunan program bantuan sosial rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Keluarahan Bancarkembar Purwokerto Utara, Keluarahan Kober Purwokerto Barat dan Desa Kebocoran Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas, Jum'at (28/8/2020).
Menurutnya, hal itu berarti pemkab Banyumas masih punya PR untuk meningkatkan rumah layak huni bagi warga Banyumas.
Upaya yang dilakukan sampai saat ini, Lanjut Junaidi, yaitu dengan mengupayakan melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), dimana tahun 2020 ini kurang lebih ada sekitar 1.230 unit, kemudian ada yang melalui DAK bidang perumahan sebanyak 195 unit dan ada alokasi dari Bankeuprop sejumlah 156 desa dengan masing-masing desa sebanyak 3 unit, yang artinya ada 496 unit.
“Ditotal sekitar 3.200 sekian unit RTLH yang kita tangani tahun ini. Selain dari dana pemerintah, kami juga mengupayakan dana dari CSR misalnya BASNAS, LAZISNU LAZISMU, REI, perbankan, dan lain sebagainya,”ungkapnya.
Junaidi merinci penanganan rumah tidak layak huni dari 2017 sampai 2020, yang sudah tertangani sekitar kurang lebih 24 ribu unit.
Data awal RTLH Kabupaten Banyumas tahun 2015 dari BDT itu kata Junaidi, sebesar 116.700 hingga saat ini masih tersisa 92.660 unit.
"Besaran Bantuan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), sebesar Rp 17,5 juta dengan peruntukkan Rp 15 juta untuk material dan Rp 2,5 juta untuk membantu upah tenaga kerja. Sedangkan untuk Bantuan Keuangan Propinsi sebesar Rp10 juta,"ungkapnya.
Berbeda dengan bantuan sebelumnya, kata Junaidi, bantuan itu harus ada kesanggupan swadaya dan ada pendampingan sehingga pembangunan rumah betul-betul maksimal.
Sementara Sukarso (54 tahun) warga RT 03 RW 07 Keluarahan Bancarkembar mengungkapkan senang mendapat bantuan rehab rumah.
Menurut dia, rumahnya dulu sering bocor kalo turun hujan.
“Alhamdulilah sekarang sudah permanen dan sudah bisa tenang,”ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Eko (27) warga Bancarkembar.
“Terima kasih kepada semua, pemerintah, keluarga dan tetangga yang ikut membantu merehabilitasi rumahnya,”tuturnya.
Sedangkan Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pihaknya akan terus memprioritaskan pembangunan rumah warga yang memang sangat membutuhkan, mengingat masih banyaknya warga yang rumahnya kurang layak huni.
“Kami akan akan terus berupaya melakukan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat, namun memang tidak bisa terpenuhi seluruhnya sekaligus. Ada tahapan, proses, prosedur dan penentuan skala prioritas dalam menentukan sasaran kegiatan ini,”pungkasnya.(Rama)
Posting Komentar