BANYUMAS - Silaturahmi kebhinekaan dan doa bersama oleh Maulana Al Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya berlangsung di Lapangan Mapolresta Banyumas, Senin pukul 10:00 WIB (24/8/2020) bersama Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Lutfi, Pangdam Diponegoro yang diwakili oleh Danrem 071/Wijayakusuma, Bupati Banyumas Ahmad Husein, Kapolresta Kombes Pol. Whisnu Caraka dan unsur pimpinan daerah, serta tokoh agama di Kabupaten Banyumas.
Pada kesempatan itu, Bupati Achmad Husein yang mengawali sambutan Forkopimda mengatakan memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Habib Lutfi, Kapolda, Jateng, Pangdam IV Diponegoro dan Polresta Banyumas yang telah menginisiasi kegiatan Silaturahmi Kebhinekaan.
Menurut Bupati, keyakinan itu diwujudkan pada perbuatan baik, bila tidak baik itu adalah perbedaan yang sifatnya Azali atau natural dan disebut sebagai toleransi.
"Perbedaan itu azali, dan toleransi itu bukan paksaan, saling memahami, dan pemahaman baik bukan karena doktrin, sehingga jangan dijadikan sebagai doktrin, terlebih diimbangi dengan doa untuk menyelesaikan segala persoalan." katanya.
Sedangkan Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Lutfi dalam sambutannya berharap melalui kegiatan itu dapat menumbuhkan rasa keharmonisan dan mempererat tali persaudaraan maupun tali silaturahmi antar umat beragama.
Selain itu, Kapolda Jateng juga mengharapkan melalui silahturahmi kebhinekaan itu akan memberikan penyegaran dan mengembangkan kembali semangat kebangsaan dalam rangka mengentaskan krisis yang dihadapi bangsa.
"Negara saat ini sedang menghadapi krisis kesehatan akibat Covid 19, segala kegiatan juga harus mematuhi protokol kesehatan."ujarnya.
Persoalan kesehatan kata Kapolda Jateng, berimplikasi pada konflik sosial, sehingga dengan adanya silaturahmi kebhinekaan akan mengatasi persoalan di masyarakat.
"Selain tentunya melalui kegiatan ini akan lebih terjalin erat tali silaturrahmi di antara kita, sehingga akan semakin tumbuh rasa cinta terhadap bangsa dan negara."pungkasnya.
Sementara Habib Lutfi yang merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) mengajak masyarakat Banyumas untuk menjaga persatuan dan kebhinekaan yang selama ini menjadi ciri dan karakter bangsa Indonesia.
"Kebhinekaan merupakan ajaran luhur nenek moyang bangsa Indonesia yang harus dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi."ungkapnya.
Sebagai bangsa yang besar, lanjut Habib, Indonesia sangat menghargai kemajemukan, namun kemajukan dan keragaman itu dibingkai oleh toleransi yang akhirnya memunculkan perdamaian dan kerukunan, sehingga Indonesia menjadi contoh dunia sebagai negara majemuk namun memiliki potensi konflik SARA yang rendah.
"Terpeliharanya kebhinekaan, mampu memperkokoh negara, termasuk saling menjunjung, menghormati, dan menghargai antar sesama, dan saya juga mengparesiasi toleransi masyarakat Banyumas yang telah mengakar," tandasnya.(Rama)
Posting Komentar