foto :dokpri |
"Guna menghindari kecurigaan masyarakat, dan mengantisipasi bentuk bentuk kecurangan maka panitia sepakat untuk tidak menggunakan alat komunikasi apapun mulai saat penyusunan soal hingga tuntas tes,"katanya.
Ditambahkan Mukhtarom, para peserta yang mengikuti ujian Kadus juga tidak diperkenankan membawa hape saat ujian berlangsung. "Semua hape dikumpulkan kepihak keamanan,"tambahnya.
foto:dokpri |
"Dari hasil tes tersebut nantinya akan dipilih peringkat 1 hingga 3 dengan nilai terbaik dan akan diberikan kepada Kepala Desa yang mempunyai hak prerogatif dalam menentukan kepala dusun,"Jelas Mukhtarom.
Menanggapi isu negatif yang beranggapan penjaringan tidak sesuai dengan aturan, Mukhtaro membantah. Menurutnya justru pedoman yang digunakan panitia adalah aturam yang telah ditetapkan.
"Desa Kelapa Gading membentuk kepanitian menggunakan sistem berkelanjutan sesuai Perda, Perbup, Perdes dan tata tertib, dan panitia bekerja bukan karena permintaan,"jelasnya.
Sementara Kepala Desa Klapagading Kuntadi kepada TIMES Indonesia menjelaskan proses dari awal hingga hasil dari penjaringan Pilkadus 1 dan 4 dibuat tranparan. Kuntadi juga membantah ada rumor yang mengatakan ada sogokan untuk bisa menjadi Kadus.
"Dari awal sosialisasi di depan forkopimcam pun saya terangkan tidak ada sogok sogokan, semuanya murni melalui seleksi ketat, bahkan pihak TNI Polri pun ikut memantau daro awal hingga tuntas nanti,'Katanya.(*)