FOTO: RAMA |
Purwokerto – Di hari pertama perhelatan
lanjutan seri kedua putaran pertama Proliga 2020 yang digelar di GOR Satria
Purwokerto, Jum’at (31/1/2020), Surabaya Bhayangkara Samator (SBS) akhirnya
menang atas Palembang Bank Sumsel Babel (PBS) dengan skor 3-2 (25-22, 25-22,
20-25, 22-25, dan 20-18).
Dihadapan 3.250 penonton yang memadati gedung
Sasana Krida Raga komplek GOR Satria itu pertandingan kedua tim tampak berjalan
cukup alot dan seru.
Pelatih PBS, Mashudi mengakui meskipun
keberuntungan tidak memihak pada timnya pada laga kali ini, namun dia tetap
puas dengan permainan anak-anak asuhnya yang mampu merepotkan sang juara
bertahan SBS.
"Kita hanya kurang beruntung saja pada
pertandingan tadi. Tapi secara keseluruhan, saya puas dengan permainan
anak-anak. Kita bisa mengejar setelah ketinggalan di dua set awal. Kita bahkan
hampir menang pada set kelima jika anak-anak tidak melakukan kesalahan,"
ungkapnya dalam jumpa pers sesuai pertandingan kedua tim itu.
Dengan hasil tersebut, PBS berhasil
mengumpulkan total empat poin dari dua laga yang sudah mereka lakoni.
PBS unggul dua poin dari Jakarta Pertamina
Energi (JPE) yang akan menjadi lawannya pada, Sabtu (1/2/2020) petang.
"Kita berharap apa yang sudah diperlihatkan
anak-anak pada pertandingan kali ini (melawan SBS) bisa menjadi modal untuk
pertandingan selanjutnya (melawan JPE). Yang pasti kita sudah punya strategi
untuk menghadapi mereka, termasuk mengantisipasi kahadiran Alexander Minic yang
baru mereka datangkan," pungkas Mashudi.
Sementara pelatih SBS, Ibarsjah Djanu
Tjahjono mengungkapkan bakal berbenah demi persiapan menghadapi Jakarta BNI 46
di tempat yang sama, Minggu (2/2/2020) sore.
Menurut dia, ada sejumlah kekurangan yang
diperlihatkan anak-anak asuhnya, terutama pada recieve pertama dan block.
"Tentu untuk pertandingan selanjutnya
melawan BNI, tentu saya masih akan melakukan evaluasi, mana yang menjadi
kelebihan kita dan mana yang menjadi kekurangan kita. Saat melawan Bank Sumsel
tadi, kita masih punya sejumlah kekurangan, terutama pada recieve pertama dan
block. Karena bagi saya, bola pertama selalu menentukan poin yang diraih setiap
tim," kata Ibarsjah.
Ibarsjah Djanu Tjahjono menyebutkan, sebenarnya
anak-anak asuhnya sempat tampil menjanjikan pada dua set awal dengan skor 2-0
(25-22 dan 25-22).
Bahkan timnya, kata Ibarsjah, kian berada di atas angin saat memimpin lebih dulu pada set ketiga.
Bahkan timnya, kata Ibarsjah, kian berada di atas angin saat memimpin lebih dulu pada set ketiga.
Namun PBS mampu keluar dari tekanan dan
membalikkan keadaan dan mampu menyelesaikan set ketiga dengan skor 25-20.
Situasi yang sama juga mewarnai set keempat
yang diselesaikan PBS dengan kemenangan 25-22.
Beruntung, Nizar Zulfikar dan kawan-kawan
berhasil memetik kemenangan dan mengumpulkan total tujuh angka dari tiga laga
yang sudah mereka lakoni setelah memenangkan set kelima atas PBS dengan skor
20-18.
"Saya kira pertandingan tadi bukan soal
mental, tapi lebih kepada keberuntungan saja. Namun, saya sangat menyayangkan
kita kalah pada set ketiga dan keempat setelah unggul di dua set awal. Seperti
yang sudah saya bilang tadi, kekurangan kita hanya pada recieve dan block.
Untungnya, kita bisa menang di set kelima," tutup Ibarsjah. (Rama)