FOTO: RAMA |
Purwokerto
- Mengingat keberadaan ahli faal dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, maka Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Faal Olahraga Indonesia
(PAIFORI) telah memutuskan untuk membentuk pengurus PAIFORI cabang Provinsi
Jateng periode 2019 - 2024.
Kepengurusan
PAIFORI Jateng yang dibentuk pada 1 Desember 2019 lalu, pelantikannya baru
dilakukan oleh Ketua Dewan Pembina Lembaga Sertifikasi Profesi Ahli Ilmu Faal
Olahraga (LSP- AIFO) Profesor Dr. A. Purba, dr., MSc., AIFO di aula Dekanat
Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Unsoed Purwokerto, Selasa (7/1/2020).
Sebagai
Ketua PAIFORI Cabang Provinsi Jateng periode 2019-2024 yaitu Dr. Rahmaya Nova
Handayani, MSc., Nurse, AIFO dan Wakil Ketuanya Rifqi Festiawan, S.Pd.,M.Pd.
Sesuai
pelantikan pengurus PAIFORI Jateng, Wakil Ketua Dewan Pembina Lembaga
Sertifikasi Profesi Ahli Faal Olahraga (LSP-AIFO), Profesor Dr. Beltasar
Tarigan, MS.,AIFO mengungkapkan, peningkatan prestasi atlet menjadi salah satu
dari tiga tugas penting PAIFORI.
Karena
selama ini, kata Profesor Beltasar Tarigan, pembinaan prestasi olahraga di
Indonesia, tidak melihat apakah si atlet itu cocok dengan cabor yang
digelutinya dari sisi serabut ototnya yaitu serabut putih dan serabut merah.
Hal
itu menjadi tantangan bagi PAIFORI untuk ikut berkontribusi membantu menaikkan
prestasi atlet di tanah air.
“Dan
in menjadi tantangan bagi para ahli faal olahraga. Dan kitalah yang harus
berteriak-teriak bahwa hal ini penting diperiksa, supaya prestasinya agar bisa maksimal. Tanpa
itu maka tidak akan bisa berprestasi. Termasuk juga unsur psikologis,” kata
Profesor Beltasar Tarigan.
Karena
hal itu terkait bagaimana meningkatkan prestasi atlet khususnya atlet Jateng,
Ketua PAIFORI Cabang Provinsi Jateng yang baru, Dr. Rahmaya Nova Handayani yang
juga dosen Universitas Harapan Bangsa (UHB) Purwokerto, menjelaskan, pihaknya
akan berkoordinasi dengan program studi pendidikan jasmani, kesehatan dan
rekreasi (PJKR) fakultas FIKES Unsoed untuk mencetak atlet-atlet berprestasi.
”Jadi
kita mencetak mungkin dari atlet-atlet daerah khususnya Banyumas untuk kita
siapkan untuk nanti ke PON. Kita mungkin nanti dalam waktu dekat ini, kita akan
mengadakan koordinasi lagi terkait peningkatan prestasi untuk atlet,” terang
Dr. Rahmaya Nova Handayani.
Tantangan
PAIFORI Jateng diakuinya tidaklah mudah, karena para ahli faal harus membuat
suatu formula yang tepat bagi atlet, jangan sampai atlet terus ditekan dengan
energi tapi secara faal atau fisiologi dari olahraganya tidak dibentuk sehingga
bisa mempengaruhi kualitas prestasi dari atlet itu sendiri.(Rama)