Purwokerto
- Memasuki musim penghujan dan mengantisipasi wabah demam berdarah (DBD),
pemerintah desa Tambaksari Kidul, kecamatan Kembaran, Banyumas kembali
mengaktifkan partisipasi masyarakatnya melalui masing-masing RW dan RT untuk
pembersihan lingkungan setiap minggunya.
Apalagi
Desa Tambaksari Kidul merupakan daerah endemis DBD sehingga dengan kegiatan
bersih-bersih lingkungan itu dinilai sangat efektif.
Sekretaris Desa Tambaksari
Kidul, Warsono mengatakan, bersih-bersih lingkungan di setiap RT selalu
dipantau langsung oleh Kepala Desanya Rita Indrasari yang rajin turun langsung
ke masyarakat.
Dia
mengakui memang empat tahun lalu di
desanya pernah terjadi kejadian luar biasa (KLB) deman berdarah.
“Tapi sejak, Ibu Kades juga rajin itu turun ke RT-RT menggiatkan kegiatan itu, dan warga juga antusias menyambut positif. Kayanya untuk terjadinya wabah seperti tahun-tahun yang lalu, sudah bisa diantisipasi. Tapi tidak ada salahnya ini juga mendekati musim hujan, ibaratnya untuk pencegahan itu kami akan lebih menggiatkan kepada partisipasi masyarakat,” kata Warsono kepada CTV.co.id di Tambaksari Kidul, Sabtu (4/1/2020).
Warsono
menyebutkan, untuk pencegahannya, pemdes Tambaksari Kidul telah mempunyai
agenda yaitu pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dilaksanakan oleh para
kader-kader Jemantik beserta pendukung anggarannya dari dana desa.
”Kalau
pencegahan ya kalau di desa sudah ada programnya yang dilaksanakan oleh para
kader, desa sudah termasuk ada angarannya untuk menunjang biar kader terutama
ibu-ibu aktif terhadap kegiatan PSN,” jelas Warsono.
Dia
berharap masyarakat di desanya sudah menyadari betul akan bahayanya wabah DBD
dengan melaksanakan tahapan 3M yaitu
menguras, menutup dan mengubur barang-barang bekas yang memungkinkan menjadi
sarang nyamuk.(Rama)