FOTO: RAMA |
Purwokerto - Selama
ini barang-barang hasil produksi kerajinan usaha mikro kecil menengah (UMKM)
dari Kabupaten Banyumas yang ditempatkan di outlet Dewan Kerajinan Daerah (DKD)
Purwokerto, masih terus dicarikan solusi agar penjualannya bisa meningkat tidak
hanya di tanah air namun juga ke luar negeri.
Bahkan hingga sekarang, masih
banyak masyarakat yang belum mengetahui produksi kerajinan asal Kabupaten yang
berada di selatan provinsi Jawa Tengah.
Karena itu, sebagai salah satu bentuk
dari Tri Darma Perguruan Tinggi, dosen e-business fakultas Ilmu Komputer
Universitas Amikom Purwokerto Zanuar Rifa’i, S.Kom, M.MSI telah memilih dan melakukan penelitian untuk membantu pemasaran
produk-produk Kerajinan UMKM yang dipajang di outlet milik Dinas Perindustrian
dan Perdagangan (Dinperindag) Banyumas, kota Purwokerto.
Kepada CTV.co.id yang menemuinya di DKD Banyumas, Purwokerto, Jum'at (20/12), Zanuar Rifa'i yang juga Sekretaris Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(LPPM) Universitas Amikom itu menjelaskan, kegiatan penelitian di outlet tersebut berlangsung setiap tahunnya sejak 2016, dan sempat vakum di tahun 2017.
Di tahun
2016 , kata Zanuar, mulai dikembangkan website e-commerce untuk jual beli
online-nya.
Setelah dievaluasi dengan website e-commerce tersebut dinilai
kurang efektif, sehingga pemasarannya dilakukan melalui media sosial yaitu
instagram pada tahun 2018.
“Instagram itu bisa dilihat di @banyumas produck. Di banyumas produk itu di
sana di tahun 2018, kita belajar bagaimana kita ambil angel foto yang bagus,
pengambilan gambar yang bagus, editing, sampai buat caption," kata Zanuar Rifa'i.
Dia merinci instagram berisikan foto-foto produk itu masih akan terus
dilakukan evaluasi karena yang namanya pengabdian masyarakat tidak hanya sekali
namun terus dilakukan sampai benar-benar berdampak positif.
“Ketika evaluasi ini sudah berjalan baik, evaluasinya baik, dari segi foto
bagus, caption juga sudah bagus, update tiap hari dan lain sebagainya. Di tahun
ini kita peningkatannya adalah, kalau ini masih gratis, di tahun ini kita
belajar tentang facebook-e, pemasaran lewat facebook yang berbayar. Artinya
apa, buat meningkatkan yang produk-produk yang sudah ada, kita iklankan secara
berbayar," kata Zanuar Rifa'i.
Sementara
itu, salah satu karyawan outlet DKD Banyumas, Ida
mengungkapkan, penelitian yang dilakukan oleh Universitas Amikom Purwokerto
untuk ikut mengembangkan jaringan pemasaran melalui teknologi pemasaran digital
sangat bermanfaat bagi dirinya untuk bisa menjual secara online.
"Ya
ada manfaatnya membantu, soalnya dari kita mungkin minim ilmu, terus dikasih
dari mas zanuar kasih ilmu bermanfaat bisa buat itu, terus jadi bisa penjualan
online," pungkasnya.
Ida
berharap, dinperindag kabupaten Banyumas sebagai pemilik outlet dapat menambah
fasilitas yang belum ada seperti internet dan lain sebagainya agar penerapan
teknologi pemasaran digital bisa terealisasi dengan baik. (Rama)