FOTO: Rama |
Purwokerto: Untuk mewujudkan pembangunan
kesehatan bukan saja menjadi tugas tenaga kesehatan masyarakat namun
peran serta masyarakat juga harus dilibatkan.
Keikutsertaan
masyarakat itu dilakukan melalui wadah berupa Forum Kesehatan Desa (FKD) yang
dibentuk oleh pemerintah desa. Dan FKD tersebut dapat aktif secara
maksimal jika didukung oleh desa melalui dana desa.
Kepada CTV.co.id di sela-sela kegiatan Talkshow di Hotel Dominic, Purwokerto, Sabtu (14/12), Ketua Perhimpunan
Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Regional
Banyumas, Heri Budi Cahyono, S.Km, M.Sc mengatakan, untuk merealisasikan hal
itu, dibutuhkan juga peran tenaga kesehatan guna menggerakkan masyarakat desa,
sehingga dengan sinergi antara tenaga kesehatan dan peran serta masyarakat
desa, pembangunan kesehatan desa akan terwujud.
Sedangkan salah
satu kontribusi Persakmi Regional Banyumas yang terbentuk awal tahun 2019 itu, kata Heri Budi Cahyono, yaitu berhasil mengadvokasi terbitnya Perda Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) di Kabupaten Purbalingga pada 31 Nopember 2019.
”Persakmi itu
menyebar di masing-masing kabupaten, dari beberapa anggota Persakmi kami itu
sudah ada yang menghasilkan atau mengadvokasi tentang Perda KTR ini
Purbalingga, kabupaten Purbalingga sendiri pada tanggal 31 Nopember
kemarin sudah ditandatangani Perda KTR, kawasan tanpa rokok. Itu yang
mengadvokasi adalah salah satunya adalah Persakmi. Itu ditanda tangani oleh
DPRD. Untuk launchingnya nanti kita sosialisasi di tahun 2020,"
ungkapnya.
Heri Budi Cahyono juga
menyebutkan, keberhasilan pembangunan kesehatan tanpa peran Desa tidak ada
artinya.
Namun sampai saat ini, kata Heri, pemerintah desa masih hanya fokus
pada pembangunan fisik, perekonomian dan pendidikan, tapi kesehatan diabaikan.
Karena itu, Persakmi
mengajak Desa untuk merubah cara pandangnya bahwa pembangunan kesehatan juga
harus jadi prioritas.
”Jadi fokus kami
nanti memang 2020 akan lebih advokasi di dana desa, karena kita ketahui dana
desa besar tapi untuk kesehatan belum ada," kata Heri Budi Cahyono.
Untuk mewujudkan
desa Sehat, Persakmi tetap akan merangkul Puskesmas, Bidan Desa, dan
Perawat Desa sebagai motivator dan fasilitator.
"Karena kalau mereka
diajukan terus sebagai tokoh utama dalam pembangunan kesehatan, desa itu tidak
akan pernah mandiri di pembangunan kesehatannya", imbuhnya.