74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Pabrik AMP Di Pantau Dewan dan Dinas Terkait


foto:dok
WANGON - Perusahaan Aspal Mixing Plant PT. Putra Wirasaba Asli (WBA) yang berada di wilayah Desa Wangon keberadaannya ditinjau oleh Dinas PU, Dinperkim, Dinas Perijinan dan sejumlah anggota DPRD Banyumas yakni Subagyo, S.Pd, M.Si dan Ahmad Abdullah, Rabu (12/12/19). Tinjauan tersebut menindaklanjuti aduan warga yang datang ke Komisi II DPRD Banyumas pada Senin yang lalu (9/12/19).

Seperti diberitakan sebelumnya, warga sekitar lokasi merasa keberatan dengan adanya pabrik pengolahan aspal yang berdiri sejak tahun 2015. Seorang warga bernama Jarwoto menjelaskan telah mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan yang disebabkan oleh debu dan resapan air. Sejak Setahun seteIah pergantian managemen pihak pabrik kurang mendengarkan keresahan warga. Bahkan bersama warga lain berharap ditutup.


"Sebelum adanya pabrik warga disini tidak terganggu oleh debu tebal dan kebisingan, terlebih belakangan ini intensitas pabrik mulai beroperasi pukul 02:00 WIB sehingga sangat mencemari, bila perlu ditutup saja, dan kami sudah berupaya mengadu hingga ketingkat Dewan, bila tidak kami akan maju ketingkat yang lebih tinggi,"katanya.

Sementara Ketua Komisi II DPRD Banyumas Subagyo kepada wartawan nenjelaskan dari data yang didapat pihal managemen pabrik sudah sesuai dengan prosedur pendirian dan perijinan. Namun pihaknya akan mengawal aspirasi masyarakat tentang keberadaan pabrik AMP. 

"Kita meminta kepada owner untuk meningkatkan pengelolaan pabrik agar lebih ramah dan peduli terhadap lingkungan, contohnya menutup loading matrial guna mengurangi polusi debu, namun secara yuridis formal dan kajian teknis sudah terpenuhi, secara normatif Dewan akan memantau agar eksesnya tidak merugikan masyarakat,"katanya.

Dari pihak manajemen pabrik AMP Komisaris Utama Guno Purtopo terkait keluhan warga dijelaskan akan tetap menampung aspirasi mereka selama tuntutan warga rasional. Karena prosedur pendirian dan proses berjalannya pabrik telah melalui penelitian mendalam. "Bila warga merasa tercemari oleh debu, bising, dan kendala air, kami akan merespon secara positip, dan akan menjalin komunikasi dengan warga,"katanya.
 (*)





Posting Komentar

Posting Komentar

close
close