FOTO: RAMA |
Purwokerto - Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto melakukan kunjungan ke
Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dalam rangka audiensi dan penjajagan
kerjasama antara Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fisip) Unsoed dan Komisi
VII DPR RI yang dilaksanakan di ruang rapat Fisip Unsoed, kemarin (23/12).
Ketua
Komisi VII yang juga Anggota Legislatif Dapil VIII itu mengatakan, audiensi
penjajagan kerjasama itu diadakan untuk mengawal hasil-hasil riset dari kampus
yang memiliki keunggulan riset agar hasil riset dapat dijadikan suatu program.
"Karena
memang mitra kerja komisi VII ialah Menristek, dan secara kontekstual Unsoed
kaitannya juga Ristek. Sekarang Kebetulan kami dengan Menteri Ristek yang baru
sedang mengidentifikasi kampus-kampus yang punya keunggulan riset, maka nanti
akan menjadi pusat riset untuk bidang-bidang tertentu sampai nanti istilahnya
ada produk akhir yang tujuannya sampai ke industri atau kemana. Karena kita
sepakat dengan Ristek itu bahwa kita akan mengawal sedemikian rupa hasil
penelitian-penelitian itu nampak secara fisik dalam bentuk program dan
sebagainya,"ungkap Sugeng Suparwoto.
Sugeng
juga menjelaskan, selain penjajagan kerjasama, kunjungan itu juga dilakukan
untuk menerima masukan dan kritikan sebagai anggota DPR yang baru berjalan
selama 2 bulan 3 hari.
"Maka
kita hadir di Unsoed ini untuk berdiskusi, menerima masukan, menerima kritik
karena dengan senang hati saya sebagai wakil rakyat menerima masukan dari
semuanya. Kebetulan saya sebagai anggota DPR baru berjalan 2 bulan 3 hari,
karena secara resmi baru dilantik 20 Oktober bulan lalu, sekarang baru tanggal
23 jadi persis 2 bulan 3 hari. Sebagaimana saya kemukakan ke Publik bahwa saya
sebagai anggota DPR insyaAllah tidak seperti dikemukakan orang, artinya hanya
dekat atau menyambangi rakyat ketika butuh. Saya insyaAllah tidak, maka saya
kerja, berkali-kali turun kedapil termasuk hari ini dalam waktu reses, kemarin
saya dalam kegiatan di Cilacap 5 titik kegiatan, dan InsyaAllah hari kita di
Banyumas dengan 5 titik kegiatan juga," terangnya.
Dalan
pertemuan itu dibahas isu-isu penting, mulai dari defisit energi, lembaga
pengkajian pengembangan kawasan Jawa Selatan-Selatan khususnya Jawa Tengah,
masalah TKI atau buruh migran hingga anak buruh migran, Bumdes dan Koperasi,
anggaran penelitian ilmu sosial yang kecil dibanding ilmu eksakta, serta
persoalan sampah.
Sementara
itu, Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fisip Unsoed,Dr. Wahyuningrat
M.Si, sangat menyambut baik kunjungan
penjajagan kerjasama itu, dan berharap ada pertemuan selanjutnya terkhusus
untuk membahas lembaga pengkajian pengembangan Jawa Selatan-Selatan.
"Kalau
lembaga Pengkajian Pengembangan JaSela (Jawa Selatan) ini sudah dibentuk
sekitar bulan Juni yang lalu. Sementara ini pengembangannya masih dalam tahap
analisis dan pengumpulan data sekunder. Tapi memang agak stagnan karena agak
mentok dianggaran tapi itu tetap jalan. Ketuanya beliau bapak Warek I, monggo
nanti jika bapak Sugeng ada kesempatan ingin berdiskusi dengan beliau sesuai
dengan pengembangan konsep Jawa Selatan-Selatan itu seperti apa, karena kami juga
sudah punya konsep terutama didaerah-daerah perbatasan, Itu banyak sekali
permasalahan pelayananan, dan itu perlu dikaji betul agar tidak terjadi
ketimpangan,"katanya.
Menanggapi
hal itu, Sugeng kembali menambahkan, melalui wadah kelembagaan pengkajian pengembangan
Jawa Selatan-Selatan itu dapat menjadi sinergi dan Unsoed harus menjadi basis
untuk mengambil kebijakan.
"Saya
menggarisbawahi banyak hal, mari kita sama-sama merancang apa, saya berperan
sebagai DPR RI, baik sebagai kapasitas Komisi VII maupun kapasitas saya sebagai
wakil dari Dapil VIII, jadi semuanya kita sinergikan. Saya kira itulah yang
harus sama-sama kita lakukan, bangun infrasturukturnya, bangun kawasan industri
baru, dan siapkan SDMnya dengan membangun balai latihan kerja dan pusat-pusat
studi budaya," pungkasnya.(Rama)