 |
| FOTO: RAMA |
Banyumas - Dalam rangka mendukung tim sepak bola kesayangan masyarakat Kabupaten
Banyumas agar bisa naik kasta dari Liga 3 ke Liga 2 Nasional, sebanyak 30 even
pembinaan usia dini sudah diagendakan untuk digelar pada tahun 2020 mendatang.
30
even itu merupakan agenda dari Paguyuban Sekola Sepak Bola (SSB) Jawa Tengah
Bagian Selatan mulai dari U-9 sampai U-21.
Ditemui CTV.co.id di sela-sela Festival Sepak Bola Usia Dini U-10 dan U-12 Piala Bupati Banyumas dan Peluncuran SSB Indonesia Muda (IM) Ajibarang di lapangan Gelora Ajibarang, Sabtu (28/12), Ketua
Paguyuban SSB Jawa Tengah Bagian Selatan, Kuat Santoso mengatakan, dari seluruh
even itu, khusus U-21 akan digelar untuk persiapan seleksi pemain-pemain
Persibas.
”Nah
U 21 tahun memang rencana kita akan
gelar untuk seleksi Persibas. Jadi mungkin sebelum, karena Persibas mungkin
sekitar April, mungkin sebelum April nanti kita gelar berbarengan dengan liga
desa. Itu nanti kita gelar, kita buat regulasinya itu antar kecamatan. Sehingga
kita akan mudah untuk memantau pemain-pemain yang ada di kabupaten
Banyumas,"kata Kuat Santoso.
Terkait
perkembangan pembinaan sepak bola usia dini di Banyumas dan sekitarnya, Kuat
Santoso melihat sampai sekarang tumbuh sangat pesat sekali.
”Kalau
semangat ok , semangatnya memang dari SSB, pelatih, pengurus luar biasa. Tapi
pembinaan itu sendiri, kadang-kadang memang menyimpang dari yang kita harapkan.
Karena keseragaman pelatih itu masih beda. Kadang-kadang yang sudah berlisensi
pun membinanya kurang pas karena melihat situasi, kondisi anak-anak dan kondisi
daerah itu jelas beda sekali. Ambil contoh saja yang di kota sendiri masih
belum sepaham sehingga pelatih itu sendiri cara membinanya kurang
pas,"ujar Kuat Santoso.
Dia
mengakui, untuk menyatukan masing-masing SSB menjadi satu keinginan Paguyuban
memang sulit, karena ada aturan SSB yang tidak dapat tersentuh.
"Terlepas
dari itu, semangat yang ada pada anggota Paguyuban SSB Jateng bagian Selatan
yang berjumlah 192 SSB meliputi 10 Kabupaten, perlu terus dibina dan
dipupuk", tandas Kuat Santoso.(Rama)