WANGON - Sebanyak 9 Kecamatan yang ada di wilayah Banyumas bagian barat yakni Wangon, Ajibarang, Lumbir, jatilawang, Pekuncen, Purwojati, Gumelar, Cilongok dan Karanglewas Kamis (7/11) mengikuti rapat kordinasi kebencanaan yang di selenggarakan okeh BPBD Kabupaten Banyumas di Gedung UPK Wangon.
Hal tersebut diadakan juga sebagai evaluasi musim kemarau sepanjang tahun 2019 dan membahas persiapan bersama dalam antisipasi mengurangi resiko bencana menghadapi musim hujan.
Kepala BPBD Banyumas Ariono usai membuka rapat sosialisasi mitigasi bencana menjelaskan bahwa intinya adalah memgurangi resiko bencana sehingga dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir baik jiwa maupun harta benda.
"Kita sosialisasikan hari ini untuk 9 kecamatan yang ada di Banyumas barat terutama pasca musim kemarau yang tahun ini cukup parah, sehingga perlu adanya antisipasi menghadapi musim, nah ini yang kami ingatkan kepada masyarakat dan pemerintah didesa,"katanya.
Ditambahkan Ariono beberapa hari lalu hujan sudah mulai turun artinya stok air di masyarakat yang sempat mengalami defisit air bersih lambat laun teratasi. " Namun bila masih saja terjadi kekurangan air bersih pihak BPBD tetap akan membantu mengatasi stok air bersih,"katanya.
Sementara dalam mengantisipasi musim hujan pihaknya menghimbau terutama pemerintah desa untuk memperhatikan sistem drainase dipemukiman. Bahkan menurutkan ada anggaran dana desa bisa untuk membangun infrstruktur guna mengurangi bencana.
"Upayakan desa mengecek drainase di pemukiman dan bila dimungkinkan sebagai penyebat banjir, bisa bangun drainase dengan dana desa,"katanya.
Dari hasil rapat evaluasi mitigasi bencana salah satunya adalah menginformasikan posko sampai tingkat desa serta jalur struktural dan penerapan sistem alokasi air yang benar. "bila Kembali musim kering, alokasi air akan sangat membantu dalam antisipasi kekeringan sesuai kesepakatan pola tata tanam dan kesadaran masyarakat untuk hemat air."kata Ariono.
Salah satu Kepala Desa yang wilayahnya cukup rawan bencana yakni Desa Cibangkong, Sarwoto mengatakan antusias terhadap evaluasi kebencanaan oleh BPPD.
Bahkan guna meminimalisir bencana di desanya telah menjalin komunikasi intens dengan pihak BPBD dan berbagai kelompok masyarakat.
Desa Cibangkong juga telah menganggarkan untuk kesiapsiagaan bila sewaktu waktu terjadi bencana. Dijelaskan Desa Cibangkong merupakan daerah rawan bencana berupa tanah yang tidak stabil. Sehingga Sarwoto juga mengingatkan warganya agar waspada.
"Desa Cibangkong termasuk rawan tanah bergerak, sehingga pihak pemdes juga selalu mengingatkan pada warga yang tinggal di lokasi rawan, dan pemdes juga siap dengan anggaran penanggulangan bencana walau tidak besar,"katanya.(*)
Posting Komentar