Musprovlub ini untuk ‘’menyelamatkan’’ organisasi karate Jateng, setelah kepengurusan sebelumnya dibekukan oleh PB Forki melalui SK.PB FORKI No 055/KPTS/KU/VII/2019. SK tertanggal 2 Juli 2019 itu berisi Pencabutan/Pembatalan Surat Keuputusan PB Forki No 92.A/KPTS/PB FORKI/KU/IX/2018 tentang pengesahan Pengrov Forki Jateng periode 2018-2022.
Seperti diungkapkan Ketua Caretaker, Dance Ishak Palit, bahwa pihaknya mendapat tugas dari PB Forki agar dalam waktu satu bulan harus mampu mengadakan musprovlub untuk membentuk pengurus Forki Jateng yang secara legal formal sesuai dengan aturan, yakni AD/ART Forki. Hal ini juga ditegaskan oleh Waklil Sekjen PB Forki, Basirudin yang hadir dan memberi sambutan di acara tersebut.
Dance mengatakan, dalam Musprovlub ini ada tiga tokoh karena yang mengajukan diri menjadi ketua umum, yakni Tomy Eko Kartika, Suroso dan Bambang Raya Saputra. Namun dalam proses penjaringan dan penyaringan, hanya Bambang Raya yang memenuhi syarat yang ditentukan, khususnya poin dukungan dari perguruan dan pengurus cabang.
Suroso tidak melengkapi persyaratan dukungan, sementara Tomy hanya didukung satu perguruan. Bambang Raya sendiri didukung 11 perguruan dan 10 pengurus cabang Forki. Dengan kondisi ini, Bambang menjadi calon tunggal dan secara aklamasi disepakati oleh peserta untuk disahkan menjadi Ketua Umum Pengprov Forki Jateng.
Sidang yang dipimpin Dance Ishak Palit juga memilih formatur yang bertugas membentuk kepengurusan dalam waktu 30 hari. Tim formatur terdiri atas Bambang Raya Saputra selaku ketua terpilih merangkap anggota, Dance dari unsur caretaker sebagai wakil ketua merangkap anggota, kemudian Sumartono sebagai sekreataris merangkap anggota serta Wagino dan Sugiharto sebagai anggota.
Selepas terpilih, Bambang Raya menegaskan, dirinya akan merangkul semua potensi dan elemen untuk membangun prestasi karateka di Jateng. ‘’Sesuai dengan arahan Ketua KONI Jateng, Subroto, saya harus menyatukan semua kekuatan untuk mencetak prestasi atlet. Karena apapun yang kami lakukan nantinya, goalnya tentu prestasi atlet, baik di tingkat cabang, daerah maupun nasional serta internasional,’’ katanya.
Dia mengakui, setelah terpilih sebagai ketua umum, kini tugas berat langsung menghadang di depan mata, yakni mempersiapkan dan mengantarkan tim karate Jateng ke babak kualifikasi PON XX. Pra-PON cabang karate rencananya digelar akhir September di Jakarta. ‘’Bagi saya, tidak banyak waktu untuk menghadapi avent nasional itu. Saya harus bergerak cepat dengan mengajak semua kawan, orang-orang karate untuk menyengkuyung persiapan tim Jateng ini,’’ katanya.(*)
Posting Komentar