Cilongok : Memasuki tahun pelajaran 2019/2020 setiap satuan pendidikan menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLMasa Taaruf Siswa Madrasah (MATSAMA). Sebuah proses bagi siswa baru untuk mengenal lebih jauh tentang lingkungan sekolah atau madrasah yang baru dipilihnya sebagai tempat belajar.
Tanpa terkecuali bagi satuan pendidikan dibawah naungan Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Maarif NU Kabupaten Banyumas yang menyelenggarakan masa orientasi siswa baru yang dipusatkan pada pembukaan terpadu MPLS dan MATSAMA yang diikuti oleh ratusan siswa dilapangan Cilongok, Senin (15/7/2019).
Wakil Ketua II PC LP Maarif NU Kabupaten Banyumas selaku Pembina upacara, H Edi Sungkowo M.Pd dalam amanatnya menyampaikan apresiasi atas meningkatnya jumlah siswa baru di lingkungan Maarif. Menurutnya, memilih tempat belajar di sekolah atau madrasah Maarif sudah sangat tepat. Untuk itu, setiap siswa Maarif harus bangga dan memiliki semangat juang yang tinggi untuk menggapai prestasi dan cita cita.
“Perdalam aqidah Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Tingkatkan kedisiplinan, kejujuran, ketaatan kepada orang tua di rumah dan guru di sekolah,” pesannya di depan ratusan peserta.
H Edi juga menambahkan, pentingnya guru memberi pelayanan terbaik terhadap siswanya. Mengelola pembelajaran yang berkualitas dan mencerdaskan bagi generasi NU di masa mendatang.
“Jaga komitmen untuk memberi pelayanan yang terbaik untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah atau madrasah Maarif,” tegas Pengawas Madrasah Tsanawiyah Kabupaten Banyumas itu.
Kepala SMK Maarif NU 1 Cilongok, Dra. Nuan Sukini membenarkan bahwa tahun ini di Cilongok mengalami kenaikan jumlah siswa baru sampai 30 persen. Jika di rata-rata jumlah siswa baru Sekolah atau Madrasah Maarif naik 20-40 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh perubahan demografi masyarakat.
Untuk itu, lanjut Nuan, kemasan dalam pengelolaan MPLS di sekolahnya dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan kekinian. Materi dikembangkan melalui wawasan kebangsaan, pendidikan anti radikalisme, penguatan ahlussunah wal jamaah an nahdliyah dan outdoor activity.
“Naiknya grafik penerimaan siswa baru, memberikan amanah kepada sekolah untuk lebih akomodatif dalam melayani siswa. Ke depan potensi ini harus dikembangkan untuk peningkatan sumber daya manusia sekolah atau madrasah Maarif,” pungkasnya.
Memasuki tahun pelajaran 2019/2020 setiap satuan pendidikan menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLMasa Taaruf Siswa Madrasah (MATSAMA). Sebuah proses bagi siswa baru untuk mengenal lebih jauh tentang lingkungan sekolah atau madrasah yang baru dipilihnya sebagai tempat belajar.
Tanpa terkecuali bagi satuan pendidikan dibawah naungan Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Maarif NU Kabupaten Banyumas yang menyelenggarakan masa orientasi siswa baru yang dipusatkan pada pembukaan terpadu MPLS dan MATSAMA yang diikuti oleh ratusan siswa dilapangan Cilongok, Senin (15/7/2019).
Wakil Ketua II PC LP Maarif NU Kabupaten Banyumas selaku Pembina upacara, H Edi Sungkowo M.Pd dalam amanatnya menyampaikan apresiasi atas meningkatnya jumlah siswa baru di lingkungan Maarif. Menurutnya, memilih tempat belajar di sekolah atau madrasah Maarif sudah sangat tepat. Untuk itu, setiap siswa Maarif harus bangga dan memiliki semangat juang yang tinggi untuk menggapai prestasi dan cita cita.
“Perdalam aqidah Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Tingkatkan kedisiplinan, kejujuran, ketaatan kepada orang tua di rumah dan guru di sekolah,” pesannya di depan ratusan peserta.
H Edi juga menambahkan, pentingnya guru memberi pelayanan terbaik terhadap siswanya. Mengelola pembelajaran yang berkualitas dan mencerdaskan bagi generasi NU di masa mendatang.
“Jaga komitmen untuk memberi pelayanan yang terbaik untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah atau madrasah Maarif,” tegas Pengawas Madrasah Tsanawiyah Kabupaten Banyumas itu.
Kepala SMK Maarif NU 1 Cilongok, Dra. Nuan Sukini membenarkan bahwa tahun ini di Cilongok mengalami kenaikan jumlah siswa baru sampai 30 persen. Jika di rata-rata jumlah siswa baru Sekolah atau Madrasah Maarif naik 20-40 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh perubahan demografi masyarakat.
Untuk itu, lanjut Nuan, kemasan dalam pengelolaan MPLS di sekolahnya dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan kekinian. Materi dikembangkan melalui wawasan kebangsaan, pendidikan anti radikalisme, penguatan ahlussunah wal jamaah an nahdliyah dan outdoor activity.
“Naiknya grafik penerimaan siswa baru, memberikan amanah kepada sekolah untuk lebih akomodatif dalam melayani siswa. Ke depan potensi ini harus dikembangkan untuk peningkatan sumber daya manusia sekolah atau madrasah Maarif,” pungkasnya.
Parsito.
Posting Komentar