Solo - PT PLN memprediksikan pemakaian listrik selama bulan Ramadan naik sebesar lima persen jika dibandingkan dengan hari normal, seiring dengan peningkatan produksi industri dan penggunaan listrik oleh masyarakat.
"Kalau Lebaran biasanya turun sampai 20 persen karena banyak pabrik tidak beroperasi, bahkan pengalaman tahun lalu turun hingga 23 persen," kata Manager PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta, Mundhakir di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (11/5).
Ia mengatakan sejauh ini kondisi saat malam tepatnya Rabu (8/5) malam masih ada cadangan 1.401 Mega Watt (MW), dan saat siang ada cadangan listrik sebesar 1.999 MW. Khusus di Solo, kata dia, beban puncak konsumsi masih normal, yaitu di angka 487 MW. Ia mengatakan peningkatan konsumsi biasanya akan terjadi pada malam hari, di mana umat Islam melakukan ibadah tarawih dan sahur.
Sementara itu, dikatakannya, selama Ramadhan PLN berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan di wilayah Soloraya, termasuk dalam penanganan gangguan. "Selama Ramadhan ini kami juga ada Tim Siaga Ramadhan dan Idul Fitri 2019 yang terbagi dalam 19 posko. Ini terdiri dari Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) sebanyak 70 personil yang beroperasi 24 jam," katanya, dikutip Antara.
Selain itu, dikatakannya, ada enam tim dengan 60 personil yang bertugas pada pemeliharaan jaringan. "Kami juga menyediakan armadanya, di antaranya mobil PDKB, mobil Yantek, crane, dan sepeda motor. Dengan demikian, diharapkan pelayanan dapat lebih ditingkatkan, lebih cepat dalam merespons laporan gangguan. Jangan sampai pelanggan mengalami lampu padam terlalu lama," kata Mundhakir.
sumber berita : elshinta.com
Posting Komentar