Purwokerto - Dalam rangka ikut memeriahkan peringatan Kari Jadi Kanupaten Banyumas ke 448, Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) Banyumas membagi-bagikan makanan kas berbahan dasar ketela (budin=bahasa Banyumas). Makanan tersebut disajikan dalam penanpan modifikasi yang ditempelkan dalam sepeda tua itu ditawarkan pada warga usai upacara Hari Jadi Banyumas Jumat (22/2) di Alun-alun Banyumas.
Salah satu sesepuh Kosti Banyumas Mbah Roso mengatakan kegiatan membagi makanan khas Banyumas tersebut bertujuan untuk menggali, mengembangkan dan mengangkat kembali makanan khas daerah Banyumas, yang selama ini kalah pamor dengan makanan modern.
“Kegiatan ini juga sekaligus sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat luas, untuk memilih menu dan konsumsi makanan sehari yang berbasis budin. Budin lengkapnya “sakbudine” artinya ketela bisa dimasak menjadi berbagai makanan baik makanan kering maupun makanan basah,” jelasnya
Mbah Roso yakin siapapun orang Banyumas termasuk yang sudah menjadi pejabat seperti Bupati, Ketua DPR dan lainya pasti mengingat makanan yang berasal dari Budin. Makanan tersebut seperti getuk goreng, ondol, gubeg, combro, muntul godog danlain sebagainya. Meski anak anak sekarang tidak bisa membedakan abtara gubeg, combro dan ondol.
“Gubeg itu dalamnya dari ranjem atau ampas tahu, kalo combro diberi sambel ditambah oncom sedangkan ondol dalemnya gula jawa,” tambah Mbah Roso
Mbah Roso menambahkan bahwa hari jadi tahun ini cukup karena 448 artinya 4 + 4 = 8 maka dirinya bersama anggota Kosti Korwil Banyumas mengangkat makanan khas banyumas yang berbahan dasar kearifan lokal yaitu budin.
Mbah Roso berharap generasi sekarang dapat menciptakan menu menu baru dengan modifikasi atau menggunakan resep kekinian agar makanan khas tersebut tetap lestari dan mendorong meningkatkan kreativitas masyarakat, dalam mencipta makanan berasal dari budin menjadi makanan khas Banyumas yang lebih banyak.
Parsito
Posting Komentar