74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

BAMAG Gelar Donor Darah, Warga Dapat Liontin Emas

Purwokerto - Nia Oktafiana tak menyangka donor darah yang dialkukannya, Senin (25/2) di Pendopo Sipanji mendapat dooprize Liontin Emas. Donor darah tersebut digelar oleh Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Banyumas berkerja sama dengan PMI dan Panitia Hari Jadi Banyumas, dalam rangka ikut serta memperingati Hari Jadi Kabupaten Banyumas yang 448. Usai memilih lintingan doorprize, Nia tidak percaya kalo doorprize yang didapat adalah liontin emas, karena pendonor yang lain menadapatkan sovenir peralatan rumah tangga yang disediakanoleh penyelenggara.


“Alhamdulillah saya merasa bersyukur karena mendapat lionten emas, terima kasih kepada penyelenggara. Donor darah ini biasa saya lakukan namun saya beruntung kali ini mendapat hadiah,” katanya usai menerima lionten yang diserahkan Pendeta Agustinus Ponidjo.


Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja Banyumas Pendeta Agustinus Ponidjo mengatakan bahwa oraganisasisinya mempunyai misi rukun, berkualitas dan berdampak. Pendeta Ponidjo menjelaskan rukun artinya baik inter maupun antar umat. Inter artinya rukun dengan saudara saura yang sama keyakinannya sedangkan antar adalah rukun dengan umat yang berkeyakinan lain. Berkualitas artinya dilakukan dengan pembinaan dengan para pemimpin dan tokoh-tokoh umat untuk bersama sama meningkatkan keimanan.


“Kemudian berdampak artinya kegiatan yang keluar berbagi kasih dengan orang yang yang mampu, menyantuni anak yatim, donor rah, berobat gratis dan lainya sebagainya,” jelasnya


Pendeta Ponidjo menambahkan setiap memperingati Ulang Tahun Banyumas pihaknya selalu mengadakan kegiatan donor darah, termasuk peringatan hari besar lainya seperti peringatan HUT Kemerdekaan RI. Misinya adalah bagaimana Badan Musyawarah Antar Gereja ini memberi dampak dan manfaat untuk masyarakat Banyumas secara umum.


Pada kegiatan donor darah kali ini Ponidjo menargetkan 400 kantong darah terkumpul. Hal itu akan diperoleh dari warga gereja, sekolah-sekolah teologi yang ada, pondok pesantren An Najah, pesantren LDII dan masyarakat umum.


Sementara untuk alasan diadakannya hadiah doorprise, Pendeta Ponidjo menjelaskan hal tersebut semata-mata sebagai tanda kasih dan hanya untuk penarik saja. Karena menurutnya, pendonor biasanya memang punya jiwa sosial tinggi.


“Doorprise langsung diundi setelah pendonor melakukan pengambilan darah selesai,” pungkas Ponidjo.


Parsito

Posting Komentar

Posting Komentar

close
close