Cilacap - Sebagai sekolah swasta favorit, SMA Yos Sudarso Cilacap yang berdiri tahun 1979 merupakan sekolah pluralis. Pasalnya, di sekolah ini semua etnis, semua agama, diterima leluasa tanpa syarat tertentu. Termasuk siswa putri yang berhijab, tak ada larangan bersekolah di SMA yang bernaung di bawah Yayasan Sosial Bina Sejahtera ini.
Menurut guru sekaligus Humas SMA Yos Sudarso Cilacap, Dorothea Wahyuningsih BA, SMA ini sudah berusia 40 tahun.
"Pesta Nama yang digelar rutin termasuk hari ini untuk menghormati nama SMA kami, yang menggunakan nama pahlawan nasional, Yos Sudarso atau nama lengkapnya Yosafat Sudarso," katanya, Sabtu (16/2/2019) pagi.
Pengakuan secara resmi terhadap SMA Yos Sudarso Cilacap, yakni pada 1 Agustus 1979 oleh Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Dan, SMA ini diberi kode pengakuan: Kode No 150/XXV/4.A/1979.
Yayasan yang menaungi sekolah ini dikelola oleh romo-romo dari Oblat Maria Imakulata (OMI).
SMA ini berdiri di atas tanah seluas 10.857 meter persegi dan luas bangunannya 5.448 meter persegi.
Hari ini, SMA Yos Sudarso genap berusia 40 tahun. Sebuah angka yang tidak main-main.
Wahyu - panggilan akrab Dorothea Wahyuningsih - mengakui bahwa selama 40 tahun berdiri, SMA Yos Sudarso tak luput dari pasang surut dunia sekolah swasta, dimana swasta selalu di belakang. "Sekolah swasta ibarat sekolah yang menampung orang-orang buangan dari SMA negeri," katanya.
Wahyu meneruskan, keberadaan SMA Yos Sudarso yang realitanya menampung siswa-siswa yang secara intelektual tergeser oleh mereka yang pintar dan cerdas.
"Namun, Romo Carolus selaku ketua yayasan tetap menekankan bahwa kita menampung siswa-siswa "buangan" negeri, bukan dari standar intelektual yang tinggi. Tetapi kita mendidik mereka dari keahlian, seperti bakat atau hobi mereka yang tak tersalurkan. Dengan mereka bersekolah di Yos Sudarso, apa yang ada di dalam diri siswa bisa tersalurkan," bebernya.
Itulah yang hari ini ditampilkan. Banyak acara yang dihasilkan dari bakat-bakat mereka, seperti menyanyi, dance, menari tari kontemporer, vokal group, dan lain-lain.
Acara dihadiri langsung Romo Carolus, Kepala SMA Yos Sudarso, Aloysius Sutrisna, para guru, alumni, dan undangan.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pemotongan tumpeng oleh Romo Carolus selaku ketua yayasan kepada kepala sekolah. Setelah itu dilanjutkan dengan pelepasan balon ke udara yang membawa tulisan The Journey 40th Yosda.
Wahyu berharap, SMA Yos Sudarso tetap eksis di tengah terpaan sekolah-sekolah swasta lain yang kini banyak gulung tikar.
"Ini PR kami agar Yos Sudarso masih diperhitungkan. Banyak alumni kami yang berhasil, seperti polisi, jaksa, advokat," katanya.
Sementara, Ketua Panitia HUT ke-40 SMA Yos Sudarso Cilacap, Juan Rafael Nazareth mengatakan kegiatan ini telah dimulai sejak 8 Februari 2019, dan kali ini merupakan puncak acara.
Dia berharap SMA Yos Sudarso ke depan lebih baik dari sekarang dan banyak peminatnya.
Juan menambahkan, tahun ini pihaknya bisa menghadirkan komika Fajar Nugra yang sering tampil di Kompas TV dan Net TV. (Red/E)
Posting Komentar