PURWOKERTO - Siang itu, Sabtu (23/2), halaman SMA Negeri 4 Purwokerto berubah bagaikan jamarot atau tempat pelemparan jumroh. Tiga tugu besar bederet dari utara ke selatan, masing-masing Jumroh Ula, Wustho dan Aqabah.
Sedikitnya 331 orang siswa-siswi sekolah setempat secara serempak memekikkan takbir sembari melempar kerikil-kerikil kecil ke tugu jamarot. "Bismillaah, Allohu Akbar!" "Bismillaah, Allohu Akbar!" Demikian seterusnya. Setiap peserta manasik melempar tujuh kali di masing-masing tempat pelemparan jamarot.
Sebelumnya, para siswa telah berkumpul di aula untuk melaksanakan simulasi wukuf di Arafah. Di sini para siswa mengikuti khutbah wukuf, dilanjutkan salat jamak-qashar Zuhur dan Asar secara berjamaah.
Usai melempar jumroh, anak-anak yang terbagi dari sepuluh rombongan itu bergerak ke halaman tengah untuk melalukan tawaf. Sebuah miniatur Ka'bah berdiri megah dengan dominasi warna hitam.
Sembari membaca tasbih-tahmid-takbir, para siswa bergerak mengelilingi Ka'bah berkelompok dalam rombongan masing-masing.
Usai tawaf mengelilingi Ka'bah, para siswa bergeser ke arah timur dan masuk ke lapangan basket. Di tempat ini mereka melakukan sai atau berlari-lari kecil antara bukit Sofa dan Marwah.
Tepat siang menjelang Zuhur, simulasi manasik yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB pun berakhir dengan usainya simulasi sai di Bukit Marwah.
"Hari ini adalah simulasi manasik perdana di sekolah kami. Insya Allah, ke depan kami programkan rutin setiap tahun," kata Kepala SMA Negeri 4 Purwokerto, Drs Arif Priadi MEd.
Untuk membimbing anak-anak dalam praktik manasik, kata Arif, pihaknya menggandeng Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Wardah Kabupaten Banyumas.
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur karena mendapat amanah untuk membimbing anak-anak dalam simulasi manasik kali ini," kata Ketua KBIH Al-Wardah, Dra Hj Laely Mansyur.
Untuk memandu simulasi manasik tersebut, kata Hj Lately, Al-Wardah menerjunkan 10 orang tutor atau pembimbing. Kesepuluh tutor adalah KH Azhar, KH Tohar, AKBP H Suminto, H Muslimin Dirjo, H Sumarsono, Hj Nauvi Varchah, Hj Zahro, Hj Nasriyah, Hj Chotimah, dan HA Saefudin.
"Saya sangat senang bisa mengikuti kegiatan simulasi manasik di sekolah. Saya dan teman-teman merasa termotivasi karena para tutornya sangat kompeten dan berpengalaman," tutur Intan, peserta manasik dari Kelas 10 IPA 3.
Posting Komentar