74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Pramuka Peduli Banyumas Berlatih Selam



BANYUMAS : Mengawali kegiatan Tahun 2019, Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas menyelenggarakan kegiatan pelatihan dasar selam yang dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu (5-6/1/2019) di Kolam Renang Tirta Kencana Purwokerto. Pelatihan dihadiri oleh Wakil Ketua V Bidang Humas dan Abdimas Agus Nur Hadie.

Agus mengaku bangga dengan dedikasi dan loyalitas dari Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas, yang telah mengabdi kepada masyarakat dengan berbagai kegiatan pertolongan dan kebencanaan.



“Sepanjang Tahun 2018 Pramuli telah melaksanakan 67 kegiatan operasi tanggap darurat bencana, baik yang berada di wilayah Banyumas maupun luar daerah seperti  mulai Salem Brebes, Magelang, Boyolali hingga ke Lombok,” kata Agustus

Sementara itu ketua Pramuli Ady Candra mengatakan tujuan diselenggarakan kegiatan adalah meningkatkan kemampuan penyelamatan di air bagi anggota, sehingga selain mereka dapat melakukan upaya penyelamatan juga mereka dapat mengetahui bagaimana upaya pencarian korban dibawah air. Dalam penyelenggaraan kegiatan, pihaknya menggandeng Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Kabupaten Banyumas sebagai Instruktur kegiatan. 

“Materi yang diberikan diantaranya adalah praktek renang, water trappen, masker clearing, snorkeling clearing teori resiko penyelaman, teori kesehatan penyelam, praktek memasang alat selam dan praktek menyelam,” jelas Ady 

Kegiatan yang sekaligus Ketua POSSI Rony Endaryanto selaku instruktur mengungkapkan bahwa kegiatan ini diutamakan keselamatan peserta, pemahaman teori penyelaman dan kemampuan praktek penggunaan alat selam dasar, sehingga ketika praktek menggunakan tabung, peserta sudah dapat mempraktekan dengan benar. 



“Karena kalau tidak dibekali permasalahan yang bisa timbul di dalam air, akan sangat membahayakan penyelam. Apalagi ketika didalam air, ketika ada troublle secara otomatis penyelam hanya menggunakan bahasa isyarat, karena tidak mungkin akan berkomunikasi secara normal seperti ketika berada di darat. Sehingga kemampuan dan pemahaman peserta lebih ditonjolkan, selain kemampuan fisik dan yang utama adalah kemampuan berenang,” jelasnya

Salah satu peserta Shofia Syarif dari SMA Negeri Ajibarang mengaku sangat senang dapat mengikuti kegiatan ini, karena dari puluhan anggota Pramuli, dirinya salah satu dari yang diberi kepercayaan untuk menjadi peserta. 

"Yang belum saya kuasai adalah praktek masker clearring, sehingga ketika saya melakukan penyelaman di kedalaman 3 meter saya panik, jadi saya isi BCD dengan oksigen agar cepat keluar dari dalam air. padahal ngga boleh melakukan proses naik ke permukaan air dengan cepat, tapi karena saya panik jadi saya salah. tapi karena kemudian diulang, jadinya saya bisa." ungkap Shofia.

Parsito
Posting Komentar

Posting Komentar

close
close