Pekalongan-Wajan raksasa yang ditemukan di bawah bangunan Masjid Al Furqon di Kelurahan Karangasem Utara, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu ternyata diduga milik pabrik gula pada zaman penjajahan Belanda.
Dilansir dari Natgeo Indonesia, Peneliti Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Bagus Ujianto mengatakan, wajan raksasa itu diduga digunakan untuk memproduksi gula di pabrik milik pengusaha Tionghoa pada era penjajahan Belanda di Tanah Air.
Menurut dia, berdasarkan literatur sejarah, di kawasan Pekalongan ada tiga pabrik gula yang beroperasi untuk menggiling tebu-tebu. Dua pabrik gula di antaranya dimiliki pengusaha Tionghoa Gou Kan Tjou dan Tan Hong Jan. kuat dugaan wajan ini merupakan sisa pabrik dari salah satu pengusaha Tionghoa tersebut
“Penemuan ini bisa untuk melengkapi sejarah pabrik gula,” kata dia seperti dikutip dari Kompas.
Namun untuk mengetahui pasti asal usul wajan raksasa itu, BPCB terlebih dulu akan menguji laboratorium kandungan logam yang ada di wajan. Sehingga bisa ditentukan dari jaman atau era apakah wajan berdiameter hampir 300 cm tersebut berasal.
Penemuan ini menambah daftar panjang penemuan benda bersejarah misterius di Indonesia. Sebelumnya, wajan raksasa yang serupa juga ditemukan di Kutoarjo, Kabupaten Purworejo.
“Kami menduga, ini peninggalan pabrik gula masa kolonial. Tapi untuk memastikannya, harus diuji dahulu di laboratorium,” jelas Bagus.
Selain uji laboratorium, BPCB juga kemungkinan melakukan uji konteks kesejarahan. Uji itu untuk mengumpulkan semua informasi terkait wajan itu. Sehingga nantinya akan bisa ditemukan korelasi usia wajan dengan paparan sejarah secara teoritis.
Kepala seksi Perlindungan Cagar Budaya BPCB Jateng, Gutomo mengatakan, pihak BPCB akan terlebih dulu mengamankan keberadaan wajan agar tidak rusak. Setelah itu, baru dilakukan penafsiran asal-usul wajan.
“Jadi tahap awal adakah menampakkan temuan dulu. Kemudian menyelamatkan dan menafsirkan,” imbuh dia.
Wajan raksasa di Batang ditemukan terpendam di dalam tanah sedalam 1,5 meter. Benda itu berdiameter tiga meter dan mempunyai ketebalan hingga 10 sentimeter.
Wajan tersebut ditemukan oleh para pekerja yang sedang menggali tanah untuk keperluan renovasi masjid. Penemuan ini sendiri sempat membuat heboh warga sekitar, berbagai dugaan dan teori pun bermunculan terkait asal-usul dan keberadaan wajan tersebut, apalagi dalam waktu yang berdekatan sebelumnya juga ditemukan wajan yang hampir sama di wilayah Purworejo Jawa Tengah.(*)
sumber:suratkabar.id