Wangon-persoalan sampah di Wangon, Banyumas yang menumpuk di tengah kota tepat berada di lampu merah Wangon hingga kini (27/2/16),belum jelas penanganannya. Padahal pada akhir tahun 2015 saat peresmian event wangon ekspo lalu, Bupati Banyumas beserta muspika kecamatan wangon sempat menyinggung cara mengatasinya.
Sampah yang tiap harinya menggunung di perempatan tersebut di tempatkan begitu saja di pinggir jalan. Walaupun petugas DCKKTR selalu mengangkutnya sebelum siang, namun hal tersebut tetap mengganggu keindahan kota dan mengurangi daya beli warga ketika hendak ketoko toko. Dan parahnya lagi jalan di lampu merah tersebut berlubang di sana sini sehingga membahayakan pengendara, bahkan ada pedagang buah yang terpaksa meletakkan pohon dan kayu di lubang jalan tersebut.
Beberapa warga sekitar juga mengaku terganggu dengan tumpukan sampah yang tiap harinya ia jumpai, padahal wangon hyang merupakan gerbang jalur selatan ,utara dan timur,serta barat seharusnya tertata rapi dan tidak terkesan kumuh. Salah seorang pedagang buah di seberang jalan mengungkapkan pemerintah dapat menangani sampah dengan maksimal.
Sementara kepala desa klapagading wangon, Rudianto ketika di mintai pendapatnya terkait sampah wangon mengungkapkan sangat prihatin. Iapun berharap agar masalah ini cepat terselesaikan. Bahkan Rudianto telah menyiapkan satu alat pemusnah sampah bernama Genirit yang akan di ajukan kepada pemerintah daerah. Alat ini nantinya bekerja menghancurkan sampah menjadi debu. Dan debu tersebut di manfaatkan sebagai pupuk. Namun hal ini tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit, namun Rudianto akan terus mendesak kepada Pemkab agar masalah sampah yang sudah menggurita di Wangon dapat teratasi. (ck)