74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Jokowi bertemu PM Vietnam: Arus perdagangan harus meningkat

sumber foto; Rappler/seskab
CALIFORNIA, Amerika Serikat — Presiden Joko “Jokowi” Widodo berharap arus perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Vietnam meningkat dari waktu ke waktu.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung, di California, Senin, 15 Februari waktu setempat, atau Selasa pagi, 16 Februari WIB.
Pertemuan diadakan sebelum Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Amerika Serikat dan negara-negara di Asia Tenggara (KTT AS-ASEAN).
Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain kerja sama perdagangan dan investasi, hasil delimitasi batas maritim Indonesia dan Vietnam, serta rencana kunjungan kenegaraan ke Vietnam.
"Di bidang perdagangan dan investasi, kami mengharapkan agar kedua negara dapat meningkatkan kerja sama untuk mewujudkan target perdagangan 10 miliar dolar AS pada 2018," kata Jokowi.
Hingga 2015, tercatat nilai perdagangan Indonesia dan Vietnam telah mencapai 5,3 miliar dolar AS.
PM Nguyen Tang Dung menyambut baik ajakan untuk meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan dan investasi.
Ia juga menyampaikan minat investor Vietnam untuk melakukan investasi di bidang pertanian serta minyak dan gas di Indonesia.
Pada kesempatan ini, Jokowi juga menyambut baik hasil pertemuan teknis penetapan batas ZEE Indonesia dan Vietnam pada Desember 2015.
Ia mengharapkan agar segera diadakan konsultasi untuk penyelesaian batas maritim ZEE kedua negara.
Jokowi mengatakan bahwa Indonesia sering dirugikan oleh praktik penangkapan ikan liar sehingga berharap agar pertemuan penetapan ZEE kedua negara bisa mengurangi ketidakpastian mengenai batas-batas maritim.
Ia juga menyampaikan keinginannya untuk memenuhi undangan PM Nguyen Tan Dung melakukan kunjungan kenegaraan ke Vietnam pada 2016. —Sumber: Antara/Rappler.com
close
close