JAKARTA, Indonesia — Indonesia dirundung duka. Rentetan ledakan di pusat kota mengguncang Jakarta. Berikut yang terjadi selama 24 jam ke belakang.
7 tewas dalam ledakan Sarinah
Anggota Polisi bertahan di balik mobil saat baku tembak dengan teroris peledak bom di Jl. MH Thamrin, Jakarta, pada 14 Januari 2016. Foto oleh Bay Ismoyo/AFP
Terjadi sedikitnya 7 ledakan di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis, 14 Januari.Setidaknya 7 orang tewas akibat ledakan ini, lima di antaranya pelaku teror. Sedangkan dua lainnya adalah warga sipil.
Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, salah seorang warga merupakan warga negara asing berkebangsaan Kanada. Ikuti perkembangan terbaru bom Jakarta
Pelaku teror Sarinah diduga kuat berhubungan dengan ISIS
Pelaku aksi teror di Sarinah dapat dipastikan merupakan dari jaringan ISIS yang bermarkas di Raqqa, Suriah.
“Di Asia Tenggara, ada beberapa tokoh yang saling bersaing untuk memperebutkan kepemimpinan. Aksi-aksi di Indonesia termasuk di Sarinah dikendalikan oleh tokoh bernama Bahrum Naim,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian.
Artis YouTube ini ‘tak peduli’ dengan teror bom Sarinah
Seorang YouTuber Aron Ashab membuat sensasi dengan mengunggah foto sambil minum kopi Starbucks, sebagai respon dari pengeboman yang terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta, pada Kamis siang, 14 Januari.
Aron mengunggah foto tersebut dengan caption “When you just don’t care #isiswhatsgood” dan mengundang komentar pedas dari para netizen. Saat ini captionInstagram tersebut telah diganti menjadi penjelasan tentang pernyataan Aron sebelumnya.
Tukang sate jadi simbol Jakarta tidak takut
Pasca teror bom, warga Jakarta saling menguatkan satu sama lain di media sosial melalui tagar #KamiTidakTakut. Netizen mengunggah foto-foto mulai dari tukang sate yang tetap berjualan di sekitar lokasi peledakan, hingga tukang ojek yang menyelamatkan seorang pengemudi wanita yang terluka.
Tapi apakah benar warga Jakarta tidak takut? Bukankah wajar takut pada serangan teroris?
Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS pada, Kamis, 14 Januari, ke level Rp. 13.877 per dolar AS dari sebelumnya Rp. 13.861 pada sehari sebelumnya. Analis tak menampik dampak serangan teror di ibu kota hari ini sebagai faktor pemicu terjadinya depresiasi.
"Nilai tukar rupiah kembali mengalami pelemahan di tengah sentimen harga komoditas yang cenderung negatif serta adanya ledakan bom di Jakarta," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova.(str)
