Cirahab-Ini peringatan untuk para warga
masyarakat untuk tidak dengan mudah memberikan uang kepada orang yang mengaku
sales, terlebih dalam jumlah yang cukup besar sementara barang belum di terima.
Pasalnya kejadian apes menimpa seorang Ibu rumah Tangga bernama Tariyem 47
tahun warga Jalan Suryamuda Desa Cirahab
RT 05/01 Cirahab, Lumbir, Banyumas, jawa Tengah.
Kejadian berawal ketika tariyem bersama Tetangga bernama
Jianti (11/11/15) jam 11.00wib sedang duduk duduk di teras rumahnya. Tiba tiba
ia di datangi dua orang laki laki yang mengaku sebagai sales alat rumah tangga.
Dengan segala rayuannya kedua sales berusaha membujuk agar Bu tariyem dan
Jianti mau membeli alat yang di tawarkan melalui brosur. Modusnya si sales
menjanjikan hadiah berupa kursi busa bila mau mnyerahkan uang sebesar Rp 1.500.000,- karena tertarik dengan bonus
yang di janjikan akhirnya Tariyem dan jianti menyetorkan uang masing 1,5 juta
kepada si sales. Dan barang di janjikan akan di kirimkan pada pukul 16.00 wib hari itu juga.
Sampai Kamis 12/11/15 barang yang di janjikan ternyata belum
datang juga. Pada saat itu putranya yang dari Jakarta kebetulan pulang ke rumah
dan mendapati Ibuny sedang menangis,kemudian setelah di tanya sang anak
mengatakan bahwa beli mesin cuci tapi sampai sekarang belum datang barangnya. Kemudian
sang anak memeriksa brosur dan kuitansi yang di berikan sales. Karena merasa ibunya telah tertipu akhirnya
mereka melaporkan kejadian penipuan ini ke Polsek Lumbir (12/11/15).
Saat melapor ke polsek di ketahui bahwa brosur dan kuitansi
yang di berikan Sales tertera dari PT. Prima Abadi dan terdapat lambang Garuda
Pancasila namun semua bukan hasil cetakan melainkan kertas print out.di
Kuitansi juga terdapat stempel
perusahaan berupa print out. Dan bertanda tangan direktur PT. Abadi
Prima yang beralamat di jalan Pasar Kemis Tangerang bernama Ferry Suhendra, SE.
sedang si sales bernama Wahyu yang mengaku di secarik kertas sebagai warga
tambak, kemudian Ferry Suhendra mengaku warga Sampang RT 5/9 Cilacap. Saking ingin
meyakinkan bahkan sang sales meninggalkan ID Card nya yang bernama Ahmed.
Sebelumnya karena Merasa penasaran putra Tariyem mengecek ke
alamat Wahyu dan Ferry ternyata tidak ada alamat yang di tuju, bahkan Perangkat
Desa sampan pun telah di temui namun
tidak ada warga bernama Ferry sesuai alamat yang tertera.
Saat petugas penerima laporan di tanya berkaitan dengan
kejadian ini mengatakan bahwa,”Diharapkan warga tidak begitu saja percaya,dan
segera laporkan bila merasa curiga, apalagi brosurnya dengan berani menyertakan
lambang Garuda,ini jelas modus penipuan.” Berdasarkan laporan dan barang bukti kuitansi
palsu, brosur, dan ID Card tersebut, kini
pihak kepolisian berusaha untuk segera menindaklanjuti. (str)