Wangon – Anggaran Dana
tunjangan kesra yang dialokasikan Pemkab Banyumas bagi guru wiyata
bakti atau honorer di sekolah negeri, hingga saat ini baru separuh yang
tersentuh untuk menikmatinya.
Tunjangan yang dipergunakan agar honor
mereka setara dengan upah minimum kabupaten (UMK) tersebut baru
dialokasikan bagi guru jenjang SD.
Kabid Pengembangan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PPTK) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Takdir Widagdo,
mengatakan,” pemberian tunjangan kesra bagi guru wiyata bakti akan
dilakukan secara bertahap.”
Diakui, untuk saat ini baru guru jenjang
SD yang menerima tunjangan kesejahteraan yang dibayar setiap semester
tersebut. Untuk jenjang SD, lanjut dia, jumlah guru wiyata bakti
penerima tunjangan kesra mencapai sebanyak 1.895 orang.
Padahal jumlah guru honorer pada jenjang
SD mencapai sekitar 2.403 orang, sehingga masih banyak yang belum
mendapatkan dana tunjangan sebesar Rp 400 ribu/bulan/orang tersebut.
Sementara itu, tahun ini alokasi
penerima kesra mulai beranjak menyasar guru WB pada jenjang yang lain.
Salah satunya guru WB yang mengabdi pada SMP satu atap. Selama ini
kesejahteraan mereka masih kurang, padahal mereka bertugas di daerah
terpencil dan jauh dari perkotaan.
”Hal tersebut yang melatarbelakangi
keberadaan guru wiyata bakti tingkat lanjutan SMP maupun SMA satu atap
diusulkan untuk menerima tunjangan kesra,” Pungkasnya.
Dinas berharap agar guru wiyata bhakti
di kalangan sekolah lanjutan agar bersabar .Susmoro, Kasi Pengembangan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dikdas, awalnya pengajuan tunjangan
kesra bagi guru honorer tingkat lanjutan adalah sebesar Rp. 750.000,-
namun karena keterbatasan APBD hal tersebut tidak dapat terealisasi.(ck)