Cilacap: Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menutup Latihan
Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara XXXV Tahun 2015 di
Alun-alun Cilacap, Jumat (5/6).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di lima kabupaten, yakni Kabupaten
Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Purworejo, dan Kebumen sejak tanggal 8
Mei hingga 3 Juni 2015 dan diikuti 1.647 taruna dari Akademi Angkatan
Laut (AAL), Akademi Angkatan Udara (AAU), Akademi Angkatan Darat
(AAD), praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), serta
perwakilan dari sejumlah perguruan tinggi se-Jawa dan Bali.
Penutupan dihadiri Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Wakil Kepala Staf
TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Bagus Puruhito, Komandan Jenderal
Akademi Militer Mayjen TNI Harry Purdianto dan sejumlah pejabat
lainnya.
Sasaran kegiatan yang dilaksanakan meliputi kegiatan fisik dan
nonfisik. Kegiatan fisik antara lain karya bhakti, perbaikan atau
pembuatan MCK, irigasi, jalan, sekolah, tempat ibadah, bedah rumah
tidak layak huni, dan pembangunan fasilitas umum lainnya.
Sedangkan kegiatan nonfisik meliputi riset sosial, bhakti sosial
pengobatan massal, khitanan massal, penyuluhan pengentasan buta
aksara, kesadaran bernegara, bela negara, sadar hukum, narkoba, dan
kenakalan remaja.
Dalam amanatnya, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan,
kegiatan Latsitarda merupakan salah satu realisasi kurikulum
pendidikan integratif taruna Akademi TNI dan taruna Akademi Kepolisian
tingkat akhir, yang bertujuan memberikan bekal awal bagi para taruna
dalam melaksanakan tugas. “Sehingga nantinya mampu menjalin
komunikasi, kerja sama dan membangun persamaan yang tinggi sebagai
elemen bangsa lainnya guna membawa Indonesia yang aman, adil, makmur,
dan sejahtera sebagaimana yang telah dicita-citakan,” katanya.
Dikatakan, kegiatan Latsitarda juga dilakukan bersama-sama dengan
Praja IPDN dan perwakilan mahasiswa se-Jawa dan Bali ini, diharapkan
dapat memupuk kebersamaan, soliditas, dan jiwa kepemimpinan perserta
yang merupakan generasi penerus dan calon pemimpin bangsa.
“Sehingga ke depan tidak ragu lagi dalam menghadapi tantangan tugas
yang semakin berat dan kompleks,” imbuhnya.
Mencermati berbagai perkembangan lingkungan, ucap Kapolri, penugasan
para taruna praja dan para taruna, tentunya tidak bisa melepaskan diri
dari pengaruh lingkungan strategis.
“Perkembangan teknologi komunikasi, informasi, serta kemajuan
transportasi menjadi dunia seakan tanpa batas. Fenomena The World is
Flat menjadi bagian yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan sosial
masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dengan munculnya kekuatan baru
dalam kehidupan, antara lain media sosial dimana kekuatan individu di
dunia maya mempunyai posisi setara, dan mampu membangun gelombang
besar perubahan kehidupan sosial. Melalui dunia maya seluruh individu
di dalam masyarakat dapat terhubung, berinteraksi, bahkan dapat
bekerja dan melakukan transaksi. Lingkungan sosial terangkai dalam
satu jaringan yang sistemik dan saling mempengaruhi,” tandasnya,
sembari menegaskan bahwa suatu saat nanti di antara para taruna akan
dipercaya dan diberi amanah untuk mengemban tugas dalam
jabatan-jabatan strategis di institusi TNI, Polri, pemerintahan,
maupun di tengah-tengah masyarakat.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa seiring dengan perjalanan
waktu, hambatan dan rintangan akan selalu dihadapi sehingga jiwa
kepemimpinan para taruna, praja, dan mahasiswa akan diuji serta
karakter sebagai pemimpin menjadi fokus perhatian dan penilaian
lingkungan.
“Pesan saya, jadilah pemimpin yang dapat menjadi contoh dan teladan.
Berpikir dan bertindaklah selalu yang terbaik dan bermanfaat untuk
kepentingan lingkungan kalian. Pegang selalu nilai-nilai ideal yang
mencerminkan jati diri sebagai bangsa Indonesia,” katanya.
Penutupan Latsitarda diwarnai dengan sejumlah atraksi dari display
drumband gabungan para taruna Akmil, Akpol, ALL, dan praja IPDN serta
atraksi terjun payung yang diperagakan oleh para pasukan TNI AD, AL,
dan AU. (ck)
Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara XXXV Tahun 2015 di
Alun-alun Cilacap, Jumat (5/6).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di lima kabupaten, yakni Kabupaten
Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Purworejo, dan Kebumen sejak tanggal 8
Mei hingga 3 Juni 2015 dan diikuti 1.647 taruna dari Akademi Angkatan
Laut (AAL), Akademi Angkatan Udara (AAU), Akademi Angkatan Darat
(AAD), praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), serta
perwakilan dari sejumlah perguruan tinggi se-Jawa dan Bali.
Penutupan dihadiri Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Wakil Kepala Staf
TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Bagus Puruhito, Komandan Jenderal
Akademi Militer Mayjen TNI Harry Purdianto dan sejumlah pejabat
lainnya.
Sasaran kegiatan yang dilaksanakan meliputi kegiatan fisik dan
nonfisik. Kegiatan fisik antara lain karya bhakti, perbaikan atau
pembuatan MCK, irigasi, jalan, sekolah, tempat ibadah, bedah rumah
tidak layak huni, dan pembangunan fasilitas umum lainnya.
Sedangkan kegiatan nonfisik meliputi riset sosial, bhakti sosial
pengobatan massal, khitanan massal, penyuluhan pengentasan buta
aksara, kesadaran bernegara, bela negara, sadar hukum, narkoba, dan
kenakalan remaja.
Dalam amanatnya, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan,
kegiatan Latsitarda merupakan salah satu realisasi kurikulum
pendidikan integratif taruna Akademi TNI dan taruna Akademi Kepolisian
tingkat akhir, yang bertujuan memberikan bekal awal bagi para taruna
dalam melaksanakan tugas. “Sehingga nantinya mampu menjalin
komunikasi, kerja sama dan membangun persamaan yang tinggi sebagai
elemen bangsa lainnya guna membawa Indonesia yang aman, adil, makmur,
dan sejahtera sebagaimana yang telah dicita-citakan,” katanya.
Dikatakan, kegiatan Latsitarda juga dilakukan bersama-sama dengan
Praja IPDN dan perwakilan mahasiswa se-Jawa dan Bali ini, diharapkan
dapat memupuk kebersamaan, soliditas, dan jiwa kepemimpinan perserta
yang merupakan generasi penerus dan calon pemimpin bangsa.
“Sehingga ke depan tidak ragu lagi dalam menghadapi tantangan tugas
yang semakin berat dan kompleks,” imbuhnya.
Mencermati berbagai perkembangan lingkungan, ucap Kapolri, penugasan
para taruna praja dan para taruna, tentunya tidak bisa melepaskan diri
dari pengaruh lingkungan strategis.
“Perkembangan teknologi komunikasi, informasi, serta kemajuan
transportasi menjadi dunia seakan tanpa batas. Fenomena The World is
Flat menjadi bagian yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan sosial
masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dengan munculnya kekuatan baru
dalam kehidupan, antara lain media sosial dimana kekuatan individu di
dunia maya mempunyai posisi setara, dan mampu membangun gelombang
besar perubahan kehidupan sosial. Melalui dunia maya seluruh individu
di dalam masyarakat dapat terhubung, berinteraksi, bahkan dapat
bekerja dan melakukan transaksi. Lingkungan sosial terangkai dalam
satu jaringan yang sistemik dan saling mempengaruhi,” tandasnya,
sembari menegaskan bahwa suatu saat nanti di antara para taruna akan
dipercaya dan diberi amanah untuk mengemban tugas dalam
jabatan-jabatan strategis di institusi TNI, Polri, pemerintahan,
maupun di tengah-tengah masyarakat.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa seiring dengan perjalanan
waktu, hambatan dan rintangan akan selalu dihadapi sehingga jiwa
kepemimpinan para taruna, praja, dan mahasiswa akan diuji serta
karakter sebagai pemimpin menjadi fokus perhatian dan penilaian
lingkungan.
“Pesan saya, jadilah pemimpin yang dapat menjadi contoh dan teladan.
Berpikir dan bertindaklah selalu yang terbaik dan bermanfaat untuk
kepentingan lingkungan kalian. Pegang selalu nilai-nilai ideal yang
mencerminkan jati diri sebagai bangsa Indonesia,” katanya.
Penutupan Latsitarda diwarnai dengan sejumlah atraksi dari display
drumband gabungan para taruna Akmil, Akpol, ALL, dan praja IPDN serta
atraksi terjun payung yang diperagakan oleh para pasukan TNI AD, AL,
dan AU. (ck)
Posting Komentar