Hananto. (Foto : CTVIndonesia) |
CTVINDONESIA - Banyaknya atlet berprestasi Banyumas ke daerah lain, karena belum banyak bapak angkat bagi cabor itu sendiri.
Hal itu perlu didorong agar para atlet berprestasi Banyumas yang telah berjuang mengharumkan nama daerahnya tidak perlu pindah ke kabupaten / kota bahkan provinsi lain.
"Banyumas ini kekurangan bapak angkat agar atlet tetap terayomi," kata Hananto Tokoh Olahraga Banyumas seusai pembukaan Satria Handball Open 2023 di GOR Satria Purwokerto, hari Jum'at 9 Juni 2023.
Hananto menceritakan pengalamannya saat menjadi Ketua Pertina Banyumas, dimana ada satu petinju nya ditawari pindah ke daerah Sumatera dengan tawaran yang Rp 200 juta.
Namun apa yang terjadi, kata Hananto, atletnya tetap tinggal dan mencintai Banyumas.
"Mendidik atlet tidak hanya skillnya tapi juga psikisnya, agar terus mencintai Banyumas," ujar Ketua Pertina Banyumas itu.
Diakui Hananto, atlet di Banyumas selain butuh bapak angkat, membutuhkan extra fuding dan lain sebagainya.
Karena cabang olahraga apapun tidak bisa mengandalkan dana dari KONI saja harus ada dari bapak angkat dimaksud.
"Bayangkan anggaran KONI Banyumas dari 26 milyar rupiah sekarang hanya lima milyar sehingga cabor tidak bisa banyak berbuat untuk atletnya," imbuh dia.***
Sumber : Rama/purwokertoinsight.com
Posting Komentar