Andi Herman, Kajati Jateng yang baru.(FOTO:Dok.Kejaksaan) |
CTVINDONESIA, HUKUM - Jaksa Agung ST Burhanuddin melantik Andi Herman, SH, MH sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jateng, Rabu siang (2/2/2022).
Pelantikan Andi Herman sebagai Kajati Jateng dilakukan bersama sejumlah pejabat dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) wilayah lain dilaksanakan di Jakarta.
Andi Herman menjadi Kajati Jateng yang baru menggantikan Priyanto SH MH. Sebelum mengemban tugas baru tersebut, Andi menjabat sebagai Direktur Upaya Hukum Luar Biasa, Eksekusi dan Eksaminasi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus.
Andi Herman saat menjabat Chef de Mission Paralympic di Tokyo.(FOTO : jakartanews.id) |
“Jaksa Agung mengambil sumpah, melantik serah terima jabatan pejabat eselon I dan eselon II lingkungan Kejaksaan,” kata Ketut.
Jaksa Agung mengingatkan prosesi pelantikan dan serah terima jabatan di lingkungan Kejaksaan bukanlah semata-mata merupakan kegiatan rutin dalam rangka menjaga keberlangsungan serta eksistensi organisasi.
“Pelantikan jabatan hendaknya juga dimaknai sebagai sebuah momen untuk mengingat, menyadari dan mengukuhkan kembali kewajiban dan tanggung jawab besar para pejabat di lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia, untuk senantiasa meningkatkan kinerja guna terwujudnya pelayanan hukum prima kepada masyarakat,"katanya.
Nama Andi Herman tidak cuma dikenal di kalangan praktisi hukum saja. Sejumlah jabatan dan prestasi hukum telah banyak ditorehkannya, sehingga dirinya sempat mendapat kepercayaan pimpinan untuk menjabat sejumlah jabatan penting di lingkungan Kejaksaan.
Prestasi gemilang tidak cuma ditorehkan Andi Herman di lingkungan Kejaksaan saja. Andi demikian sapaan akrab Andi Herman, juga memiliki prestasi gemilang di bidang olahrag
Andi Herman yang didapuk sebagai Chef de Mission Paralympic Indonesia mampu mengantarkan atlet difabel (orang yang memiliki keterbatasan fisik atau mental) meraih medali emas.
Tidak tanggung-tanggung, atlet yang dipimpin Andi Herman mampu memberikan kejutan dan kebanggaan Tim Merah Putih, lantaran mampu mendulang dua medali emas.
Prestasi ini merupakan hal yang luar biasanya, karena selama 40 tahun mengikuti ajang Paralumpic, Indonesia belum pernah meraih emas yang menjadi ajang terhormat untuk sebuah kejuaraan.
“Terakhir, Indonesia mendapat emas Paralympic Games London, Inggeris, 1980,” kata Andi Herman SH MH kala diwancarai sejumlah wartawan di Kejaksaan Agung, Jumat (1/10/2021).
Secara keseluruhan kontingan Indonesia yang dipimpin Andi Herman pada Paralympic Tokyo 2020 berhasil mengumpul pundi-pundi medali sebanyak 9 medali, yang terdiri atas 2 medali emas, 3 medali perak dan 4 medali.
Menurut Andi, capaian medali yang dibukukan Indonesia di Paralympic Tokyo 2020 jauh melebihi target yang dicanangkan. Sebelum Indonesia hanya memasang target, 1 medali emas, 1 perak dan 3 perunggu.
Perolahan medali yang melebihi target ini juga ikut mendongkrak peringkat Indonesia. Raihan 9 medali itu menempatkan tim Merah Putih menduduki peringkat 43 dari 168 negara peserta. Selain itu, hasil itu lebih tinggi dari target posisi yang dicanangkan semula, yakni menempati posisi 60.
Peringkat Indonesia berada pada 43 dari 168 negara, target pada posisi 60,” tambah Andi yang juga menjabat Direktur Uheksi, Pidsus, Kejaksaan Agung.
Keberhasilan Andi Herman mengantarkan Indonesia memecah kebuntuan medali emas selama 40 tahun di kancah Paralympic ini disambut dengan penuh suka cita oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin SH.***
Posting Komentar